Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan bahwa tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban gempa berkekuatan 7,8 skala Richter yang mengguncang satu kota di perbatasan Iran-Pakistan pada Selasa lalu.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari Kedutaan Besar Indonesia di Tehran dan Islamabad tidak ada korban WNI dalam gempa tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene, di Jakarta, Rabu.
Gempa bumi yang mengguncang kota Mashkeel di Provinsi Baluchistan-- bagian barat daya Pakistan yang berbatasan dengan Iran-- menewaskan sedikitnya 35 orang di Pakistan, dan menghancurkan ratusan rumah dan menggoyang gedung-gedung sejauh India dan negara-negara Teluk Arab.
Sementara itu, para pejabat Pakistan mengatakan sedikitnya 30 orang meninggal dan 150 orang lagi luka-luka.
Mohammad Ashraf, kepala pusat kesehatan di Mashkeel, mengatakan beberapa rumah di kota itu roboh. Tiga perempuan dan dua anak juga meninggal ketika rumah dari tanah lumpur tumbang di distrik Panjgur, Baluchistan.
Angkatan Darat Pakistan menyatakan pihaknya mengerahkan tentara dan helikopter untuk mengangkut tenda, obat-obatan dan tim kesehatan ke Mashkeel.
Sementara itu Iran terhindar dari kerusakan parah akibat gempa bumi. Media nasional melaporkan 27 orang menderita cedera dan kedalaman gempa mungkin menjadi alasan relatif rendahnya kerusakan dari gempa berkekuatan 7,8 pada skala Richter.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) dalam buletin yang telah direvisi, menyebutkan gempa itu terjadi pada pukul 10.44 GMT (pukul 17:44 WIB) dengan kedalaman 82 kilometer. Pusat gempa berada 198 kilometer di sebelah tenggara kota Zahedan dan 250 kilometer baratlaut Turbat di Pakistan. [rob]
KOMENTAR ANDA