Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMA sederajat di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, terkesan amburadul. Pasalnya, seribuan siswa kelompok ilmu pengetahuan social (IPS) terpaksa diundur pelaksanaan UN.
Alasannya, terjadi kekurangan bahan soal ujian Negara itu. Bahkan, untuk UN di Paket C, terjadi pergantian materi soal mata pelajaran.
Setidaknya 1.419 siswa peserta UN dari 17 SMA dan 7 Madrasah Aliyah (MA) Negeri dan Swasta se Lauhanbatu, gagal UN yang seyogyanya digelar secara serentak seluruh Indonesia, Senin (15/4/2013).
"Ya, karena kekurangan naskah soal UN," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Labuhanbatu, Iskandar.
Ditambahkannya, dari total SMA sebanyak 26 sekolah, 17 sekolah diantaranya sama sekali pesertanya kelompok IPS tidak mengikuti UN. Untuk MA dari 23 sekolah, 7 sekolah diantaranya juga tidak ikut UN pada kelompok IPS dan Agama.
"Total peserta untuk SMA dan MA sebanyak 4.153 orang, yang tidak ikut UN sebanyak 1.419 orang,” jelasnya.
Akibatnya, kata dia untuk peserta UN yang tak ikut mesti mengikuti ujian susulan pada pecan depan. “Ujian susulannya pada Senin 22 April mendatang,” jelasnya.
Iskandar juga menambahkan, kondisi tersebut terjadi secara nasional dan pihaknya hanya melaksanakan putusan dari Badan Standard Nasional (BSN) Jakarta.
Ada tiga keputusan yang mesti dipedomanis dari pihak BSN. Pertama, bila sekolah lengkap memiliki naskahnya agar melanjutkan UN. Tapi, jika sekolah sebagian kurang naskahnya boleh memfotocopy sepanjang disaksikan tim independen dan Polri.
Sementara jika sekolah sama sekali tidak mendapat naskah, agar mengikuti ujian susulan tanggal 22 April mendatang.
Kata dia, sekolah yang memiliki naskah lengkap diantaranya SMA Negeri 1 Rantau Utara, SMA Negeri 2 Rantau Selatan dan SMA Negeri 1 Panai Tengah. Sedangkan yang terpaksa memfotocopykan naskah, masih dilakukan inventarisir datanya.
"Kemungkinan untuk yang mempotocopy naskah juga ada. Tapi, masih dilakukan pendataannya," tegasnya. [jar/ded]
KOMENTAR ANDA