Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mempertanyakan keseriusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) SLTA. Pelaksanaan UN yang semula dijadwalkan dimulai besok, di beberapa provinsi digeser Kamis (18/4) mendatang.
"Ini memalukan dan preseden buruk. Harus dipertanggungjawabkan," kata Ketua Umum PGRI, Sulistyo, Minggu (14/4/2013).
Pelaksanaan UN yang digeser ke hari Jumat meliputi 11 provinsi. Sampai H-1 ke 11 provinsi tersebut belum menerima naskah UN. Daerah-daerah itu yakni Sulawesi Selatan, Bali, Gorontalo, NTB, Kalimantan Selatan, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sultra, Sulbar, dan Sulteng.
Sulistyo mengatakan sudah menerima laporan dari pengurus daerah PGRI seluruh Indonesia mengenai data ke 11 provinsi tersebut. Padahal sesuai standar operasional prosedur, naskah UN sudah berada di provinsi pada H-3, atau pada Jumat (12/4).
PGRI, kata Sulistyo, sangat prihatin atas kejadian ini.
"Nampaknya dalam banyak hal Kemendikbud saat ini memang memprihatinkan," tegas dia seperti dilansir kantor berita JPNN. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA