post image
KOMENTAR
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyaring 1.161 orang bakal calon legislatif untuk ditempatkan di pusat (DPR), dan "memerasnya" kembali menjadi 560 orang sesuai jumlah kursi DPR.

Dan diakui Sekjen PPP, M. Romahurmuziy, PPP tidak bisa memenuhi kuota 30 persen untuk kaum perempuan.

"Karena itu memang lebih mudah memeras perempuan daripada laki-laki. Tapi ini jangan diartikan macam-macam ya," ujar politisi muda bersapaan Romy ini dalam sebuah diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/4/2013).

PPP dari awal memang menentang aturan dari Komisi Pemilihan Umum yang mewajibkan tiap parpol peserta pemilu menyediakan kuota 30 persen perempuan dengan sanksi.

"Dari situ saja sudah ditangkap lebih banyak animo laki-laki daripada perempuan," jelasnya seperti dilansir Rakyat Merdeka Online.

Dia juga akui, ada ketegangan terjadi di partainya, dan mungkin saja terjadi di semua parpol, antara "orang luar" yang mendaftar jadi caleg dengan kader internal partai yang mendaftar.

"Tak bisa ditutupi, itu pasti ada. Mereka tentu merasa bahwa kami ini sudah puluhan tahun di partai. Kenapa tiba-tiba 'si A' nangkring? Ini probem bagi partai tua seperti PPP," jelasnya.

Untuk memecah ketegangan itu, jelasnya lagi, DPP PPP membentuk tim sembilan yang menyaring dan memastikan 560 yang terpilih memenuhi kompetensi komisi I sampai XI di DPR.  [ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa