post image
KOMENTAR
MBC. Rencana Partai Demokrat menggelar konvensi untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang harus diapresiasi.

Langkah ini mestinya juga ditiru partai-partai peserta pemilu 2014 lainnya. Karena dengan konvensi, akan menunjukkan bahwa parpol telah beradaptasi dengan dinamika pemilih di Indonesia.

"Dengan kata lain, adalah partai modern yang merespon perubahan dan dinamis," ujar peneliti Maarif Institute Endang Tirtana Jumat, (12/4/2013).

Mengapa konvensi itu penting?

"Coba kita lihat fenomena Golput dan masa depan demokrasi Indonesia. Jumlah suara Golput yang konsisten meningkat menjadi pemenang dalam Pemilu, bisa jadi menunjukkan keengganan masyarakat pemilih untuk berpartisipasi dalam pesta rakyat yang diadakan setiap lima tahun ini," jawab intelektual muda Muhammadiyah ini.

Endang menjelaskan, jika menggunakan konsep Atkinson dalam melihat Golput sebagai bagian dari fenomena "voluntary exclusions" (memilih sendiri untuk tidak terlibat), maka dalam hal ini praktek politik di negara kita masih meng-eksklusi masyarakatnya.

"Meminjam konsep modal sosial, bahwasanya menurunnya kepercayaan ini akan berdampak pada kualitas tata pemerintahan dan juga selanjutnya dalam pembangunan ekonomi," imbuhnya seperti disiarkan Rakyat Merdeka Online.

Karena itulah, konvensi bisa menjadi strategi untuk menarik kembali minat masyarakat dan kepercayaan masyarakat dan juga mendidik masyarakat untuk berpartisipasi.[ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa