Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry tiba di Korea Selatan, Jumat, (12/4/2013) sebagai awal dari kunjungan pertamanya ke Asia, yang diharapkan dapat membujuk China untuk lebih mengendalikan Korea Utara terkait ancaman perang nuklir.
Kunjungan selama tiga hari ini juga termasuk pembicaraan di Beijing dan Tokyo. Apa yang dilakukan Kerry ini disebut para analis sebagai kunjungan "untuk memahami Anda".
Pejabat tinggi AS yang mendampingi Kerry mengatakan China memegang peranan penting terkait krisis semenanjung Korea yang pada beberapa waktu belakangan terus bereskalasi, sejak negara pimpinan Kim Jong-Un itu menguji coba senjata nuklirnya pada Februari.
"China memiliki andil penting dalam stabilitas, dan langkah Korut yang menguji cobakan senjata rudal nuklirnya merupakan musuh dari stabilitas," ujarnya.
Kedatangan Kerry juga seperti ingin "menjawab" laporan intelejen AS yang menyebutkan Pyongyang (Korut) telah menyiapakan senjata rudal nuklir.
Kerry dijadwalkan untuk mendapat penjelasan dari tangan pertama terkait krisis semenanjung Korea, yakni perwira tinggi militer AS di Korea Selatan, menyusul kemudian pertemuan dengan Presiden baru Korea Selatan Park Geun-Hye dan Menteri Luar Negeri Yun Byung-Se.
Korea Selatan dan angkatan bersenjata Amerika Serikat saat ini sedang bersiaga penuh menyusul ancaman senjata rudal nuklir Korea Utara, demikian AFP. [rob]
KOMENTAR ANDA