Menteri ESDM Jero Wacik meminta kepada konsorsium agar menyegerakan proyek pembangunan pembangkit geothermal Sarulla guna penyediaan listrik di wilayah Sumatera Utara.
Bertindak selaku kontraktor dari PT PGE adalah Konsorsium Medco-Ormat-Itochu-Kyushu yang sekaligus akan membangun dan mengoperasikan pembangkit PLTP ini dengan investasi senilai USD 1.4 Miliar.
Itu dikatakan Jero Wacik saat menyerahkan persetujuan perjanjian jual beli listrik dan kerjasama operasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Sarulla 3x110 MW kepada PT. Perusahaan Listrik Negara dan Pertamina Geothermal Energy di kantor Wakil Presiden, Kamis (11/4/2013).
Proyek PLTP Sarulla 330 MW berlokasi di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi Sarulla milik PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), di Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Lingkup pekerjaan yang akan dilakukan konsorsium adalah pembangunan pembangkit PLTP di 2 lokasi yaitu Silangkitang (220 MW) dan Namora (110 MW), serta transmisi 150 kV sepanjang 15 km dari kedua lokasi pembangkit PLTP sampai ke Gardu Induk (GI) Sarulla milik PLN.
Pembangunan PLTP Sarulla akan dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama akan beroperasi tahun 2016, tahap kedua beroperasi tahun 2017 dan tahap ketiga beroperasi 2018.
PLTP Sarulla adalah pembangkit listrik terbesar dalam program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik 10 ribu Megawatt Tahap 2 dimana hampir separuhnya (4952 Megawatt) berasal dari panas bumi. [rob]
KOMENTAR ANDA