post image
KOMENTAR
Wacana konvensi untuk menjaring calon presiden yang dikembangkan partai politik dinilai sebagai upaya untuk mencari perhatian publik.

Begitu penilaian pengamat politik dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf, Kamis (11/4/2013). Sejauh ini parpol yang mewacanakan akan menjaring capres dengan mekanisme konvensi adalah PPP.

"Ini kan MPO atau mencari perhatian orang saja. Mereka berupaya untuk mengarahkan opini publik seolah mereka adalah partai-partai yang terbuka terhadap publik," tegas Asep sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.

Asep mengatakaan konvensi belum akan mampu mendapatkan sosok orang yang mampu memecahkan masalah bangsa. Dia menyatakan, di tahun-tahun terakhir menjelang pemilu 2014 akan banyak langkah-langkah yang diambil oleh partai politik dan politisi untuk mencari perhatian masyarakat.

Makanya, konvensi yang dilontarkan PPP dianggap sebagai langkah menutupi kelemahan mereka yang saat ini kehilangan kepercayaan dari masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

"Kalau saja pelaksanaan ibadah haji tidak bermasalah, maka tidak perlu PPP menggelar konvensi. Jemaah haji itu adalah pasar terbesar mereka, tapi karena tidak pernah beres, mana ada jemaah haji yang mau memilih PPP, kecuali mungkin rombongan jumbo keluarga Menteri Agama," sindir Asep.

Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pakar DPP PPP, Ahmad Yani mengatakan, pihaknya akan menggelar konvensi capres dan cawapres untuk menjaring figur-figur terbaik guna menjadi pemimpin nasional. Hal ini, disebabkan oleh tidak dibukanya ruang capres independen di konstitusi, dan sebagai jawaban atas kritik publik terhadap praktik oligarki partai politik.[ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa