post image
KOMENTAR
MBC. Di tengah derasnya arus informasi di era globalisasi, langkah SBY menggunakan media sosial twitter adalah sebuah keharusan. Singkat kata, pemanfaatan segala lini media menjadi sebuah keniscayaan.

Setidaknya, dalam amatan komunikasi politik di Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi, baru kali ini presiden di Indonesia sangat "narsis" sekaligus sadar diri dengan kekuatan media sosial.

"Lihat saja SBY sangat sadar dengan masih eksisnya media tradisional makanya masih dimanfaatkan Po box untuk menampung surat yang masuk, disediakan layanan SMS, facebook dan tersedianya webiste. Hanya saja, apakah semua media itu dimanfaatkan secara penuh oleh SBY atau tidak, mengingat SBY masih lebih suka dengan ber-SMS-an. Lihat saja kasus berbalas SMS antara SBY dengan Marzuki Allie jelang KLB Demokrat kemarin," urai Ari Junaedi, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (11/4/2013).

Menurut pengajar program pascasarjana di berbagai perguruan tinggi di tanah air ini, kelebihan media sosial seperti twitter harus dikelola secara profesional agar "kicauan" SBY di twitter lebih informatif, lugas dan tepat sasaran. Jangan sampai, kicauan SBY di twitter akan menjadi sumber polemik yang menguras energi SBY sendiri.

"Sebagai tokoh panutan, SBY harus memberi contoh generasi muda dalam memberikan mentioned yang memberikan pencerahan. Bukan lagi berisi curahan yang lebay. Jika ini terjadi, followers SBY pasti akan kecewa," demikian Ari. [rmol/hta]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa