Kekerasan seksual yang terjadi di Amerika Serikat umumnya terjadi pada anak-anak kulit hitam. Namun setelah didalami, ternyata mayoritas anak-anak kulit putih mendapat pendidikan seksual sejak dini sehingga mereka mampu melindungi dirinya.
Sedangkan di kulit hitam karena faktor kemiskinan, pendidikan rendah dan disharmonis dalam keluarga, banyak anak yang terjerumus dalam situasi buruk.
Demikian disampaikan Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) M Ihsan Rabu, (10/4/2013) terkait maraknya kejahatan seksual yang dialami anak-anak belakangan ini.
Buru-buru Ihsan menambahkan, perbandingan ini bukan untuk melihat pada etnis. Tapi membandingkan antara kelompok anak yang sudah mendapatkan pendidikan seksual sejak dini dengan anak yang tidak dapat pendidikan seksual, melainkan mencari sendiri melalui teman sebaya, di internet, film dan lingkungan yang tidak pernah mengajarkan cari melindungi diri dari dampak buruknya.
"Sehingga anak larut dalam lingkungan buruk dan berakhir dengan seks bebas, pelecehan, perkosaan dan kejahatan seksual lainnya," imbuh Ihsan seperti dilansir Rakyat Merdeka Online.
Lantas bagaimana dengan Indonesia?
Pernah diusulkan agar pendidikan seks diberi sejak dini agar anak-anak cerdas menyikapi persoalan seksual. Sehingga mereka paham betul problematikanya, ancaman, resiko dan cara melindungi diri.
"Karena penggunaan istilah pendidikan seksual, masyarakat bereaksi menolak usulan itu," jelasnya.
Diakuinya, selama ini anak-anak sudah diberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi, tapi masih dangkal dan lebih banyak terkait pelajaran biologis tentang organ manusia, belum masuk pada persoalan mendasar tentang perkembangan seksual pada anak dan problematikanya.
Padahal, menurutnya, keprihatinan akan berjatuhan korban anak karena kejahatan seksual baik pelaku orang tua, saudara, guru, guru ngaji, tetangga dan sebagainya tidak akan menurunkan angka kejahatan kalau pemerintah hanya fokus menyelesaikan kasus yang muncul dan merespons reaksi publik jika tidak membongkar paradigma secara mendasar.
"Beberapa hari lalu di Bandung Barat seorang guru mengaji memperkosa dan mencabuli 21 muridnya sejak tahun 2008, kasus ini baru terbongkar setelah ada yang hamil," keluh Ihsan. [ans]
KOMENTAR ANDA