MBC. Memulihkan wibawa hukum, tugas Polri memang berat. Karena itu faktor inilah yang mestinya menjadi dasar pertimbangan utama presiden dalam memilih sosok bakal calon Kapolri yang akan menggantikan Jenderal Timoer Pradopo, yang akan memasuki masa pensiun pada Januari 2014.
Seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, anggota Komisi III dari Fraksi Golkar Bambang Soesatyo, mengatakan wibawa hukum sudah berada di titik nadir. Kepercayaan terhadap penegak hukum terus anjlok menuju titik terendah, dengan akibat semakin kuatnya arus pengingkaran terhadap supremasi hukum di negara ini.
Bambang mencatat, berdasarkan sebuah survei baru-baru ini, 30 persen respondennya setuju dengan tindakan main hakim sendiri. Tentu saja ini merupakan bentuk pengingkaran supremasi hukum yang paling ekstrim, dan bila dibiarkan akan sangat berbahaya karena masyarakat akan terdorong untuk mengadopsi hukum rimba.
"Saya berharap Presiden concern dengan kecenderungan ini. Sebab, pada akhirnya yang dipertaruhkan adalah masa depan persatuan dan kerukunan semua elemen masyarakat bangsa ini. Oleh karena Presiden berencana mengganti Kapolri, Presiden bisa menunjukan kepeduliannya pada masalah ini saat memilih bakal calon Kapolri," ungkap Bambang beberapa saat lalu Rabu, (10/4/2013).
Memang, Bambang melanjutkan, pemulihan wibawa hukum bukan hanya menjadi tugas Polri.
Namun, karena Polri berada di garda terdepan penegakan hukum, kontribusinya terhadap upaya memulihkan wibawa akan sangat signifikan dan strategis. [ans]
KOMENTAR ANDA