Minggu Saragih, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), DPW FSPM Indonesia dan Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia Provinsi Sumatera Utara, menepati janjinya dengan membawa seribuan buruh di halaman kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Rabu (10/4/2013).
Dari pantauan MedanBagus.com, aksi itu tidak sampai membuat kemacetan arus lalu lintas, karena arus lalu lintas telah dialihkan oleh Polisi Lalu Lintas. Penjagaan juga tidak terlalu ketat, hanya ada 20-an polisi di luar pagar kantor Gubsu, sedangkan 10-an lagi terlihat di halaman dalam.
Dalam orasinya, Minggu Saragih sempat menyinggung nama Nyfara yang ditelantarkan oleh pemerintah, bahkan banyak bayi yang meninggal karena ditolak oleh rumah sakit pemerintah, buruh tidak ingin anak-anaknya kelak seperti itu karena itu diminta pemerintah lebih memperhatikan kesehatan.
Minggu kemudian menyinggung tema tuntutan aksi yakni Jamsostum, artinya Jaminan Sosial Tolak Upah Murah dan Outsourcing.
Tuntutan dalam aksi ini berupa Jaminan Sosial meliputi, revisi Peraturan Presiden No 12 /2013 tentang Jaminan Kesehatan, revisi Peraturan Pemerintah No. 101/2012 tentang penerima bantuan iuran, tolak komisaris Jamsostek dari unsur Serikat pekerja/serikat buruh karena diduga tidak representasi terhadap gerakan buruh.
Ia juga menyerukan menolak upah murah dan jadikan upah layak menjadi 84 item KHL (kenaikan upah tahun depan harus di atas 35 persen), hapuskan outsourcing, Tolak RUU Ormas dan Pepres Kamnas, sertakan seluruh pekerja masuk dalam program Jamsostek seperti di PT Asia Sakti, PT Artha Global, PT Girvi, PT LOnsum dan lainnya.
Jika tuntutan buruh tidak dipenuhi, lanjut Minggu, maka sesuai keputusan DPP dan instruksi aksi akan di lakukan mogok nasional dengan melibatkan 10 juta pekerja di seluruh Indonesia bertepatan dengan Presiden SBY membacakan nota APBN pada tanggal 16 Agustus 2013 mendatang. [rob]
KOMENTAR ANDA