post image
KOMENTAR
MBC. Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli mengajak rakyat Indonesia menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut dia, ada banyak cara yang bisa ditempuh pemerintah untuk menyelamatkan APBN tanpa harus menaikkan harga BBM yang pasti akan makin menyusahkan kehidupan rakyat.

“Kok salah kebijakan dan langkah dalam bidang listrik dan energi, rakyat yang harus tanggung ? Tolong belajar kepemimpinan dari Danjen Kopassus. Mari kita tolak kenaikan BBM kecuali SBY berani sikat mafia migas yg suka setor ke Istana Hitam dan bangun Kilang BBM dalam dua tahun,” ujar Rizal Ramli, kepada Rakyat MErdeka Online, Rabu (10/4/2013).

Menurut dia, salah satu langkah yang harus dilakukan pemerintah sebelum menaikkan harga BBM adalah menyikat mafia migas yang selama ini membuat biaya BBM tinggi. Para mafia migas ini memperoleh banyak sekali keuntungan dari bisnis migas yang tidak transparan. Jangan lupa, lanjut Rizal Ramli, 63 juta pengguna sepeda motor yang jelas-jelas rakyat menengah bawah memakai BBM. Ini alasan kuat untuk menyikat mafia migas yang suka menyetor ke Istana Hitam.

“Di kalangan bisnis migas, dikenal Mr. Two dollar. Mereka  memperoleh fee sedikitnya US$ 2/barel dari minyak mentah (400.000 barel/hari) dan minyak jadi yang diimpor (500 ribu barrel)," terang mantan Menko Perekonomian ini.

Fee US$ 2/barel ini adalah ketika harga minyak masih sekitar US$ 60/barel. Kini, setelah harganya di atas US$ 90/barel,  keuntungannya lebih besar. Mereka bisa mengantongi keuntungan nyaris Rp 10 trilliun dari impor BBM.

"Jadi, sikat dulu mafia migas, sebelum bicara kenaikan harga BBM," papar Rizal Ramli yang juga Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARUP) ini. [rmol/hta]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi