Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Medan Area (UMA), Rudi Salam Sinaga, SSos, MSi, meluncurkan buku karyanya yang berjudul "Pengantar Ilmu Politik; Kerangka Berpikir dalam Dimensi Arts, Praxis & Policy" di Kampus II UMA, Jalan Sei Serayu Medan, Selasa (8/4/2013) petang.
Buku yang lahirnya berdasarkan hasil penelitian di Provinsi Jawa Tengah dan Sumatera Utara itu, merupakan gambaran orientasi politik konstituen di Indonesia pasca-reformasi.
"Orientasi politik bukan lagi berdasarkan ideologi dan kompetensi, melainkan finansial atau politik transaksional. Karenanya, calon-calon yang hanya mengandalkan visi dan misi serta komptensi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) selalu kalah," ujar Rudi.
Berdasarkan hasil penelitiannya di Provinsi Jawa Tengah dan Sumut, Rudi akhirnya membuat peringkat hal-hal yang mempengaruhi peraihan suara dalam Pilkada. Yakni, pertama finansial. Kemudian, etnisitas, lalu pluralitas. Sedangkan ideologi dan kompetensi berada di peringkat kelima dan keenam.
"Dalam pertarungan politik lokal, finasial begitu dominan perannya. Siapa yang bisa memainkan politik finansial, dialah yang akan mampu membangun konsolidasi dan keluar sebagai pemenang. Sedangkan visi misi calon hanya dagelan dan basa basi pollitik," tegas pria 29 tahun kelahiran Medan ini.
Wakil Rektor II UMA Siti Mardiana mengharapkan, buku karya Rudi Salam Sinaga ini menjadi pemicu bagi dosen lainnya untuk melakukan penelitian dan membuat buku.
Sedangkan dosen Ilmu Politik FISIP UMA, Warjio yang tampil sebagai pembedah, menilai, buku karya Rudi Salam Sinaga dapat menjadi rujukan bagi para politisi dan tokoh-tokoh yang hendak maju dalam pertarungan politik lokal.
"Selain itu, buku yang diterbitkan oleh Graha Ilmu (Yogyakarta) dengan tampilan yang lebih besar dari buku-buku lainnya merupakan kado istimewa 30 Tahun UMA," kata Warjio yang juga Ketua Program Magister Administrasi Publik (MAP) UMA. [ded]
KOMENTAR ANDA