Isnu Anwar Siregar (13), korban yang lolos dari upaya pembunuhan ayah kandungnya mengalami trauma atas peristiwa yang menimpanya.
Korban yang saat ini dirawat di Ruang VIP 2 RSU Sundari, di Jalan Pinang Baris, Medan terlihat takut dan menangis jika orang yang tidak dikenalnya masuk ke ruangan tempat ia dirawat.
"Kami saja kalau masuk harus pelan-pelan bang, agak lama baru dia bisa dipegang, mungkin masih trauma," kata seorang perawat di RSU Sundari, Selasa (9/4/2013).
Atas kondisinya ini pula, pihak rumah sakit memutuskan membatasi kunjungan ke ruangan korban khususnya dari orang lain untuk sementara.
Direktur RSU Sundari Dr Zulkarnain Hutasoit, mengatakan hal ini untuk menjaga kondisi korban. "Sementara dibatasi dulu, supaya dia bisa istirahat, karena ia masih ada penanganan lanjutan," ujar Zulkarnain.
Secara umum, Zulkarnain mengatakan kondisi pasien sudah stabil setelah ia melewati masa kritis. Untuk penanganan selanjutnya, pasien akan ditangani dokter spesialis. "Kami sudah berkoordinasi dengan dokter spesialis bedah, dan penanganannya kita serahkan kepada dokternya," pungkasnya.
Isnu menjalani perawatan intensif karena menderita luka pada bagian leher dan tangan akibat sayatan parang yang digunakan ayahnya untuk menggoroknya. Dalam menjalani perawatan, Isnu ditemani kerabatnya.
Diketahui, peristiwa percobaan pembunuhan ayah kepada anak ini terjadi di Jalan Sei Mencirim, Gang Serayu, Desa Medan Krio, Kabupaten Deliserdang pada Selasa (9/4/2013) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.
Tanpa diketahui penyebabnya, pelaku Zulham Effendi Siregar, langsung mengambil sebilah parang dan menggorok leher anaknya yang sedang tertidur di kamarnya.
Usai melakukan perbuatan tersebut, Zulham kemudian menggorok lehernya sendiri hingga ia tewas di tempat. Kuat dugaan, pelaku melakukan aksinya karena mengalami gangguan kejiwaan. Kasus ini tengah ditangani Polsek Sunggal. [ded]
KOMENTAR ANDA