Kunjungan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Jerman diwarnai aksi demo bertelanjang dada (topless) oleh dua aktivis perempuan. Saat itu Putin sedang bersama Kanselir Jerman, Angela Merkel mengunjungi sebuah pameran dagang di Hanover, Senin (8/4/2013).
Tiba-tiba, seorang pendemo mendekat dan melucuti pakaiannya hingga pinggang. Dia berteriak menyebut pemimpin Rusia itu "diktator". Uniknya, Sang Presiden bukannya marah. Dia justru menyaksikan adegan tersebut dengan wajah geli. Bahkan difoto yan dimuat Daily Mail, Putin terlihat mengangkat dua jempolnya.
Saat konferensi persnya, Putin mengaku tak keberatan dengan aksi topless tersebut. "Jika tujuannya untuk memprotes, aku menyukainya. Pada prinsipnya, kita tahu bahwa protes tersebut telah dipersiapkan. "
Putin bahkan mengatakan, penyelenggara pameran di Hanover harus berterima kasih pada gadis-gadis nekat asal Ukraina itu. "Mereka membantu Anda mempromosikan pameran dagang ini," kata dia.
Soal tuntutan para demonstran, Putin mengaku tak mendengarnya, karena para petugas keamanan langsung meringkus mereka. "Menurutku itu tak sepatutnya, mereka harus ditangani lebih lembut."
Putin menambahkan, apa yang dilakukan para aktivis Femen bukan hal baru. "Kita menjadi terbiasa dengan demo semacam ini. Aku tak melihat hal yang mengerikan."
Berbeda dengan Putin, Kanselir Angela Merkel sama sekali tidak senang. "Apa tidak bisa menyampaikan dengan cara lain," kata dia.
Demikian juga dengan pihak Kremlin. "Ini adalah hooliganisme biasa dan sayangnya terjadi di seluruh dunia, di setiap kota. Seseorang harus menghukum (mereka), "kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. [ded]
KOMENTAR ANDA