Korban banjir di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, kini menjadi 44.662 jiwa atau bertambah 3.000 orang karena terimbas dari luapan dua sungai besar di wilayah itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat T Novrizal di Meulaboh, Minggu (7/6/2013), menjelaskan bertambahnya jumlah korban banjir karena sungai Meureubo dan Woyla meluap akibat kiriman air dari hulu.
Meski korban bertambah, namun sebagian warga masih enggan meninggalkan rumahnya, selain juga ada yang mengungsi ke rumah kerabatnya di daerah lebih tinggi di Aceh Barat.
"Kami terus mendata karena meskipun siang ini tidak hujan namun imbas banjir dari kawasan Pante Ceureumen mengakibatkan luapan sungai Meureubo dan Wolya," kata T Novrizal.
Didampingi Kabid Kedaruratan BPBD Aceh Barat Dedek Risman, ia mengatakan sekitar pukul 11.30 WIB luapan banjir menerjang pemukiman dengan rincian sebanyak 130 desa, dengan jumlah 11.581 kepala keluarga (KK) atau 44.662 jiwa di 10 kecamatan.
Kata dia, para relawan sudah dikerahkan ke kawasan terparah dilanda banjir seperti Kecamatan Woyla dan Meureubo. Dua kawasan itu merupakan daerah penampung banjir dari kecamatan lain.
"Sebagian tenaga relawan sejak siang ini dikerahkan ke Wolya karena di sana laporan terbaru luapan banjir semakin tinggi dan warga harus dievakuasi," kata dia.
Sebelumnya, kata Dedek Risman, warga di Kecamatan Woyla dan Meureubo tidak ingin dievakuasi karena ketinggian air masih normal.
Sementara itu bantuan logistik terus berdatangan, selain dari pemerintah daerah sejumlah perusahaan pertambangan juga ikut menyerahkan bantuan logistik kepada korban banjir ditiga titik pengungsian.
"Bantuan yang kami salurkan berupa 900 kilogram beras, mi instan 60 kotak, minyak makan 100 liter, telor ayam buras 300 butir, roti 60 kotak dan air mineral 120 kotak," kata Manager External Relations PT Mifa Bersaudara Azwar Hamid.
Dia berharap dengan bantuan itu dapat membantu meringankan beban korban pengungsi sebagai dampak banjir. [ant/ded]
KOMENTAR ANDA