post image
KOMENTAR
Mantan Presiden AS, Jimmy Carter berkunjung ke Myanmar. Dalam kunjungan itu dia menyatakan prihatin atas meningkatnya kekerasan sektarian terbaru yang terjadi di sana.

Dalam kunjungannya ini ia menyebutkan untuk menanggulangi konflik yang menewaskan puluhan orang bulan lalu saat kerusuhan antara umat Buddha dan minoritas Muslim melanda kota Meikhtila, adalah dengan menanamkan sikap saling hormat dan toleransi antar sesama.

"Saling menghormati, kasih sayang, toleransi dan empati merupakan dasar untuk suatu masyarakat demokratis," ujarnya kepada Presiden Myanmar Thein Sein, sebagaimana dilansir Fox News Sabtu, (6/4/2013).

Upaya untuk menciptakan perdamaian dan melaksanakan program anti-kemiskinan kerap dilakukan Carter sejak ia meninggalkan Gedung Putih pada 1981 lalu.

Seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, peraih Nobel Perdamaian 2002 ini juga mengungkapkan dia merasa terganggu tentang adanya laporan pidato kebencian oleh beberapa orang-orang terkemuka, bahkan tokoh agama, terhadap kelompok yang berlainan.[ans]

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam