Walikota Medan Rahudman Harahap, mengaku prihatin atas bentrokan sesama pengungsi Rohingya Jumat (5/4/2013) dini hari yang terjadi di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Belawan Jalan Selebes, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Akibat insiden tersebut, delapan pengungsi Myanmar itu tewas.
Hal ini disampaikan Rahudman Harahap saat melihat langsung ke delapan jenazah warga Myanmar yang tengah dalam proses outopsi di RSUP Pirngadi Medan, Jumat (5/4/2013).
"Kita sangat prihatin sekali dengan insiden yang terjadi sehingga merenggut 8 jiwa ini," kata Rahudman dengan suara sedikit bergetar.
Ke delapan jenazah yang umumnya tersangkut kasus illegal fishing ini tampak terbujur kaku dengan wajah dan tubuh berlumuran darah yang sudah mengering. Pakaian yang mereka kenakan pun masih melekat di tubuhnya masing-masing.
Untuk mencegah bentrok susulan terjadi, Rahudman meminta pengamanan di Rudenim Belawan ditingkatkan lagi.
Keprihatinan Rahudman semakin tampak, saat menyaksikan Kondisi pengungsi Rohingya yang bersempit-sempitan di Rudenim Belawan. Selain melebihi kapasitas, kondisi tempat itu juga tampak sangat kumuh.
Apalagi ketika menaiki tangga, pakain para pengungsi terlihat bergantungan di jerjak-jerjak besi. Di lorong-lorong lantai dua, belasan pengungsi bergelimpangan tidur di lantai beralas tikar. Ada yang tidur hanya pakai baju dan celana pendek saja, tapi ada juga yang bertelanjang dada, hanya mengenakan celana pendek.
"Tempat ini sangat tidak mendukung sehingga terjadinya over capacity. Untuk itu saya berharap kepada pemerintah pusat agar memperhatikan ini, minimal harus ada perluasan," harap Rahudman ketika meninjau lokasi Rudenim Belawan, pascaterjadinya bentrok di lokasi tersebut, Jumat (5/4/2013). [ded]
KOMENTAR ANDA