Bentrokan yang terjadi antar sesama pengungsi Rohingya di Rumah Detensi Imigrasi (Rudetensi) Medan, di Jalan Selebes, Belawan, Jumat (5/4/2013) dini hari, diduga dipicu masalah perempuan.
Bentrok ini juga terindikasi melibatkan dua kelompok Rohingya yang berbeda agama yakni antara pemeluk Islam dan pemeluk agama Buddha.
"Perempuan kami malam-malam ke kamar mandi, mereka itu nengokin terus pegang-pegang kawan kami itu," kata M Korimullah, seorang saksi mata.
Pengakuan ini sendiri tidak langsung diamini oleh Kepolisian. Kepala Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Belawan, AKP Yudi Prianto mengaku belum menyimpulkan penyebabnya.
"Belum diketahui penyebabnya, kita masih memeriksa, ada 21 orang dan kita kesulitan bahasa," katanya kepada MedanBagus.Com, via selulernya.
Diketahui, sesama pengungsi Rohingya asal Myanmar terlibat bentrok di Rumah Detensi Imigrasi, Medan di Jalan Selebes, Belawan. Akibatnya 8 orang pengungsi dilaporkan tewas. Bentrokan itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat (5/4/2013) dini hari tadi.
"Masih diperiksa dan belum diketahui penyebab pasti, mungkin ada dendam atau bagaimana," kata Plh Kepala Rudenim Yusup Umardani, beberapa saat lalu kepada MedanBagus.Com.
Selain 8 korban tewas, beberapa pengungsi lainnya mengalami luka parah. Kini seluruh korban tewas, diboyong ke RSU Pirngadi Medan untuk diautopsi. [ded]
KOMENTAR ANDA