post image
KOMENTAR
Humas RSUD dr Pirngadi Edison Perangin-angin mengatakan korban tewas akibat bentrok di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) umumnya menderita luka di bagian kepala. Secara umum seperti bekas penganiayaan yang berakibat kematian.

Namun Perangin-angin mengaku pihaknya tak bisa melakukan otopsi karena harus menunggu kesepakatan dari konsulat Myanmar atau pihak yang mewakili.

"Hanya bisa melakukan pemeriksaan luar atau visum," katanya di Medan, Jumat, (5/4/2013).

Plh Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan, Yusup Umardani mengakui belakangan ini mereka sering menemukan adanya perselisihan sesama pengungsi Rohingya yang menghuni Rudenim itu. Namun biasanya perselisihan itu hanya berupa cekcok mulut yang berakhir dengan sendirinya.

"Memang ada, tapi hanya bertengkar mulut biasa sesama mereka," kata Yusuf via selulernya, saat dihubungi MedanBagus.Com sesaat lalu, Jumat (5/4/2013).

Yusuf menjelaskan, meski kerap ada adu mulut sesama pengungsi, namun mereka tidak memberlakukan sistem pemisahan antar kelompok di dalam Rudenim.

Sebelumnya, sesama pengungsi Rohingya asal Myanmar terlibat bentrok di Rumah Detensi Imigrasi, Medan di Jalan Selebes, Belawan. Akibatnya 8 orang pengungsi dilaporkan tewas. Bentrokan itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat (5/4) dini hari. [rob]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas