
''Memang ada, tapi hanya bertengkar mulut biasa sesama mereka,'' kata Yusuf via selulernya, saat dihubungi MedanBagus.Com sesaat lalu, Jumat (5/4/2013).
Yusuf menjelaskan, meski kerap ada adu mulut sesama pengungsi, namun mereka tidak memberlakukan sistem pemisahan antar kelompok di dalam Rudenim.
"Standar operasional kita memang tidak membedakan antara satu dengan yang lain, mereka semua sama di dalam," tambah Yusuf.
Meski mengakui penghuni Rudenim kerap terlibat adu mulut, namun Yusuf mengaku belum mengetahui pasti penyebab bentrok yang menewaskan 8 pengungsi. Sebab, hingga kini polisi masih melakukan pemeriksaan.
"Belum tahu pasti penyebabnya apa," ujarnya singkat. [ans]
KOMENTAR ANDA