Jenazah Melpa Suriani Simanjuntak (27), tiba di rumah duka sekitar pukul 12.00 WIB, Selasa (2/3/2013). Kedatangan jenazah yang dinyatakan meninggal dunia akibat ditabrak mobil itu dilengkapi dengan surat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.
Dalam surat KBRI tersebut diketahui, korban tewas sekitar pukul 01.00 waktu Malaysia pada tanggal 31 Maret, setelah sehari sebelumnya korban kecelakaan pukul 21.00.
Namun sayang, suami korban yang juga warga negara Malaysia, Horkok Heng (37), tak ikut serta dalam mengantarkan jenazah Melpa Simanjuntak ke tanah kelahirannya, Jalan Pulau Sumatera Lingkungan II, Kelurahan Tualang, Kota Tebingtinggi.
"Suaminya (Horkok Heng-red) tidak mengantar dengan alasan pasportnya hilang," kata adik kandung korban, Reni Rosita Simanjuntak kepada MedanBagus.Com, Rabu (3/4/2013).
Reni bilang, Melpa Suriani Simanjuntak sudah 6 tahun tinggal di Malaysia bersama suaminya. Mereka dikarunia sepasangan anak hasil buah cinta mereka.
Bahkan, saat melangsungkan resepsi pernikahan di Tebingtinggi medio 2011 lalu, suami korban sempat diberkati (dipasu-pasu) dan diberi marga Sirait.
Menurut Reni, Melpa ditabrak sebuah mobil saat akan membeli pulsa. Warga yang melihat kejadian itu langsung membawa korban ke rumah sakit, namun karena identitas korban tidak jelas, sehingga menurut informasinya korban terlihat seperti dibiarkan.
"Keluarga di Tebingtinggi baru mengetahui kakakku itu tabrakan setelah dibawa ke rumah sakit Ismail Johor Bahru. Dia tabrakan Sabtu (30/3) dan meninggal dunia Minggu (31/3) pukul 1.30 waktu setempat," jelas adiknya.
Diketahui, Melpa Simanjutak tewas tabrakan di Malaysia dan jenazahnya baru sampai di Tebingtinggi, Selasa (2/4/2013). Namun kondisi jenazah sungguh memprihatinkan sebab di tubuh korban ditemukan bekas jahitan melingkar di leher terus memanjang ke bagian dada hingga perut dan berujung di atas bagian kemaluan. Pihak keluarga menduga, organ bagian dalam korban sudah ada yang mengambil. [ded]
KOMENTAR ANDA