Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) jilid II per 1 April
berdampak pada industri kecil dan menengah (IKM) yang bergerak di sektor
otomotif.
Dirjen IKM Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Euis
Saedah mengatakan, kenaikan TDL jilid II telah menambah beban biaya
produksi 10-15 persen. Hal sama terjadi untuk tekstil. Sementara untuk
IKM makanan dan minuman dampak masih bisa ditekan.
Gara-gara kenaikan itu, kata dia, semua IKM harus ikut-ikutan menikkan harga. Apalagi pasokan bahan baku juga semakin susah.
''Kita
(IKM) selalu ditekan untuk menekan penjualan produk murah sementara
biaya produksinya sudah tinggi,'' ujar Euis seusai menghadiri acara
pembukaan pameran Sriwijaya Exhibition di Gedung Kemenperin, kemarin.
Pemerintah
kembali menaikkan TDL jilid per 1 April 2013 sebesar 4 persen. Untuk
tahun ini pemerintah menaikkan TDL 15 persen secara bertahap setiap tiga
bulan sekali.
Euis mengatakan, untuk menekan biaya produksi,
Kemenperin berencana membuat kluster untuk IKM, baik itu untuk otomotif
dan makanan. Namun, kata dia, saat ini yang menjadi kendala adalah
mahalnya harga tanah.
''Harusnya rencana tersebut sudah berlangsung sejak 2012,'' ujarnya seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online.[ans]
KOMENTAR ANDA