Lantaran sudah tidak lagi efektif menjalankan roda pemerintahan, Adnan Buyung Nasution menggugat SBY. Pengacara senior itu tampaknya makin serius mempersoalkan hal itu.
Sebelum Presiden RI itu resmi menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Bang Buyung, demikian pengacara kondang ini akrab disapa, sudah mengekspresikan kekesalannya Kamis (21/3/2013) lalu.
Saat itu, Bang Buyung, menegaskan, SBY sudah ingkar janji dan tidak konsisten. Karena, SBY memerintahkan para menteri jangan mengurus partai, tapi dia (red, SBY) sendiri sibuk mengurus Partai Demokrat.
Karena sibuk urus partai, SBY sudah tidak punya waktu lagi untuk memperbaiki pemerintahan.
''Pemilu dipercepat ganti birokrasi yang lebih bersih dan tidak seperti sekarang terkontaminasi semua,'' tegas Bang Buyung saat itu.
Sekarang, SBY sudah resmi menjadi ketua umum. Bang Buyung pun kembali bersuara.
Rabu (3/4) siang pukul 11.00 WIB nanti, di Kantor Constitution Centre Adnan Buyung Nasution (Concern ABN) Jalan Sampit I No 56, Blok M, Jakarta Selatan, Bang Buyung akan menggelar jumpa pers dengan topik utama tentang ''Rangkap Jabatan SBY dan Fatsun Demokrasi''.
Seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, bersama Bang Buyung, akan hadir sejumlah tokoh Concern ABN lainnya, seperti mantan hakim Mahkamah Konstitusi Prof. Laica Marzuki dan aktivis pro demokrasi Ray Rangkuti. [ans]
KOMENTAR ANDA