post image
KOMENTAR
Belasan ribu masyarakat hadiri acara Haul peringatan wafatnya ulama sekaligus pimpinan Thariqat Naqsyabandiyah Yarham, Syekh Abdul Wahab Rokan Al Qhalidi Naqsabandy yang ke-89 di Desa Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Selasa (2/4/2013).

Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho yang hadir dalam acara itu disambut Tuan Guru El-Syarwani, pimpinan Thariqat Naqsyabandiyah Basilam dan ribuan jamaahnya.

Hadir pula di acara itu, Ismail Royan Pimpinan Thariqat Pakan Baru, Bupati Kabupaten Langkat Ngogesa Sitepu, Ketua DPRD Kabupaten Siak Riau, Kapolres Langkat, Dandim Langkat, Ketua MUI Sumatera Utara, mantan Walikota Medan, Abdillah, utusan jamaah dari Malaysia, Rektor USU, para ustadz, ulama dan ribuan jamaah lainnya.

Tuan Guru El-Syarwani, selaku pimpinan Thariqat ke-10 dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kedatangan Gubernur dan pejabat lainnya.

Katanya, perhatian dan bantuan pemerintah selama ini cukup besar, untuk itu beliau berdoa semoga kepemimpinan di Sumatera Utara semakin baik dan maju,

"Atas bantuan yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu kami tidak mampu membalasnya dan semoga Allah SWT yang membalasnya lebih baik lagi," katanya yang sontak diamini seluruh jamaah.

Gatot sendiri dalam sambutannya mengajak seluruh hadirin untuk mengambil pelajaran dari perjuangan Syekh Abdul Wahab Rokan dalam mendakwahkan agama.
Menurutnya setiap manusia punya sisi kesejarahan masing-masing namun yang membedakannya adalah sejauh mana sejarah itu berpengaruh.

"Yarham Syekh Abdul Wahab Rokan telahpun lama berpulang, namun magnit kebaikannya masih dapat kita rasakan hingga saat ini," katanya.

Sekadar diketahui, Syekh Abdul Wahab Rokan lahir di Rokan, Riau 28 September 1811 dan wafat di Basilam 27 Desember 1926.

Selama 115 tahun masa hidupnya, beliau menghabiskan waktunya belajar agama dan mendakwahkannya.

Diceritakan bahwa Syekh Abdul Wahab rokan memiliki ciri berkulit putih, berperawakan sedang, sopan santun sederhana dan pemurah. [ded]

FOSAD Nilai Sejumlah Buku Kurikulum Sastra Tak pantas Dibaca Siswa Sekolah

Sebelumnya

Cagar Budaya Berupa Bangunan Jadi Andalan Pariwisata Kota Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Budaya