Detasemen Khusus (Densus) 88 berhasil menangkap seorang terduga teroris di Tasikmalaya. Pelaku disergap ketika akan pulang ke rumahnya, setelah mendatangi jasa penitipan barang. Hingga kini pihak keluarga tidak yakin anaknya adalah terduga teroris.
Seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, penangkapan terhadap seorang terduga teroris bernama Fajar Sidik (FS) warga Leuwianyar, Sukamanah, Cipedes, Kota Tasikmalaya, terjadi Rabu (27/03) lalu, sekitar pukul 10.00. Dia ditangkap anggota Densus 88 ketika akan pulang ke rumahnya setelah mendatangi jasa penitipan barang Dakota Cargo di Jalan Kalangsari, Cipedes, Kota Tasikmalaya.
FS langsung disergap enam orang yang diketahui sebagai anggota Densus 88 dengan mengendarai dua unit motor dan satu unit mobil.
Menurut saksi mata, Mumuh Muhtadin, FS disergap ketika berada di depan jasa penitipan barang Dakota Cargo. Tiba-tiba dua sepeda motor yang diketahui sebagai anggota Densus 88 langsung menyergap dari belakang hingga FS terjatuh. Bahkan anggota Densus sempat mengarahkan pistol ke atas. Tanpa perlawanan, FS dibawa ke dalam mobil Toyota Avanza warna hitam. Begitupun kendaraan motor milik FS dibawa anggota Densus menuju arah Bandung.
Warga setempat tidak mengetahui, jika yang ditangkap Densus 88 itu adalah terduga teroris. Warga mengira pelaku yang ditangkap polisi adalah tindak pidana kejahatan atau terkait narkoba.
Menurut Hilmi, pamannya FS, sebelum mendapat laporan dari pihak kepolisian, pihak keluarga sempat mencari FS selama tiga hari ke beberapa temannya dan kerabat di wilayah Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar. Bahkan keluarganya sempat menanyakan kepada beberapa warga setempat, namun keberadaa FS tidak diketahui.
Istri dan keluarganya baru mengetahui jika FS sudah diamankan oleh anggota Densus 88, setelah adanya surat pemberitahuan penangkapan yang diterima pada hari Senin 1 April, kemarin.
Hingga kini pihak keluarga merasa tidak yakin jika FS seorang anggota teroris. Dimata keluarga, FS dikenal sebagai kepala rumah tangga yang baik dan guru mengaji di masjid, serta memiliki usaha busana muslim.
Meski surat pemberitahuan penangkapan dari Mabes Polri sudah ada ditangan keluarga, namun hingga kini pihak keluarga belum bisa berangkat dan menengok FS.
Saat ditemui, Khoerudin, orang tua FS di rumahnya mengaku, pihak keluarga sudah mendapat kabar bahwa FS dalam kondisi baik dan saat ini masih ditahan di rutan Brimob Kelapa dua Jakarta.
Khoerudin, tidak menerima dan sangat menyesalkan atas penangkapan anaknya oleh Densus 88 yang terkesan arogan, karena FS tidak pernah terlibat dan melakukan aksi teroris. Pihak keluarga berharap agar Densus 88 secepatnya memulangkan FS. Jika tidak terbukti terlibat dalam aksi teroris, keluarga akan menutut Densus 88 dan meminta kepada pemerintah untuk membubarkan Densus 88, karena dinilai telah memfitnah serta membuat malu keluarga. [ans]
KOMENTAR ANDA