MBC. Amerika Serikat menggelar satu kapal perusak di lepas pantai Korea Selatan untuk menangkal kemungkinan serangan peluru kendali, terbaru dalam serangkaian pengerahan kekuatan militer untuk menghadapi ancaman-ancaman Korea Utara.
Kapal perusak USS Fitzgerald (DDG-62) dikirim ke pantai barat daya Korea Selatan setelah mengikuti pelatihan militer tahunan Foal Eagle, tidak pulang ke pangkalannya di Jepang, kata seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat yang tidak bersedia namanya disebutkan kepada AFP, Senin.
Penggelaran itu dilakukan beberapa jam setelah satu sidang parlemen Korea Utara yang menyetujui satu undang-undang yang meresmikan status negara itu sebagai satu negara yang memiliki senjata nuklir.
Semenanjung Korea dilanda ketegangan yang meningkat sejak Korea Utara meluncurkan satu roket jarak jauh Desember disusul oleh satu uji coba nuklir Februari.
Sanksi-sanksi PBB dan pelatihan militer tahunan Korea Selatan-Amerika Serikat digunakan Pyongyang sebagai alasan membenarkan ancaman-ancaman keras yang meningkat terhadap Washington dan Seoul, termasuk peringatan-peringatan serangan-serangan militer dan perang nuklir.
Dalam hubungan ini penggelaran kapal perusak USS Fitzgerald adalah satu tindakan yang bijaksana, kata pejabat pertahanan Amerika Serikat itu, dan menambahkan hal itu akan memberikan opsi-opsi pertahanan rudal yang lebih besar seandainya diperlukan.
Senin siang, militer AS mengumumkan pihaknya mengerahkan pesawat-pesawat tempur siluman F-22 Raptor ke Korea Selatan sebagai bagian dari pelatihan militer gabungan tahunan Foal Eagle.
Juru bicara Pentagon George Little mengatakan pesawat-pesawat F-22 adalah satu penggelaran penting dari komitmen Amerika Serikat pada aliansi militernya dengan Korea Selatan.
Korea Utara telah mengancam akan menyerang daratan AS dan pangkalan-pangkalan militer AS di Pasifik untuk menanggapi pengerahan pembom-pembom tempur B-52 dan B-2 yang berkemampuan nuklir dalam pelatihan militer Foal Eagle itu. [rob]
KOMENTAR ANDA