Entah sudah berapa kali Presiden SBY meminta para menterinya untuk fokus bekerja di pemerintahan. Pernyataan SBY terutama disampaikan kepada para menterinya yang berasal dari partai politik.
SBY mengingatkan, kepada para menteri itu, agar tidak larut dalam kerja-kerja partai. SBY sendiri tahu, dan bahkan mengumumkan, bahwa tahun 2013 sebagai tahun politik. Dengan demikian, kinerja di pemerintahan bisa terganggu oleh kerja-kerja politik.
Kini, gurubesar ilmu politik dari Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf, merasa heran dan aneh dengan langkah SBY yang menjadi ketua umum Demokrat. Kata Maswadi, Senin kemarin (1/4), SBY sudah termakan omongannya sendiri.
Di tengah desakan sementara kalangan agar politisi yang menduduki kursi menteri meninggalkan jabatan di partai agar bisa fokus mengurus rakyat, kata Maswadi, SBY melakukan tindakan mengejutkan. Lebih mengejutkan lagi, bila selama ini ada ketua umum yang akhirnya menjadi presiden partai, kini ada presiden yang akhirnya menjadi ketua umum.
''Ini pertama kali dalam sejarah perpolitikan Indonesia. Mungkin ini bisa kajian baru. Tapi sayang kajian yang negatif,'' kata Maswadi seperti dilansir Rakyat Merdeka Online.
Maswadi pun menilai bisa saja SBY sedang khilaf. Ironisnya, ketika SBY khilaf, tak ada satupun orang di Demokrat yang mengingatkan. Padahal semua elit Demokrat itu tahu SBY pernah mewanti-wanti menterinya agar fokus bekerja di pemerintahan.
''Partai Demokrat parah sekali. Tidak ada yang berani sama SBY, bahkan untuk sekedar mengingatkan. Kekuasaan pun cuma ada di tangan SBY,'' ujar Maswadi. [ans]
KOMENTAR ANDA