Kendati sisa potongan kaki yang ditemukan warga Medan, di Sungai Titi Bobrok Medan, Minggu (31/3/2013), belum diketahui berasal dari mana, namun ada fakta menarik di balik kisah sepotong kaki yang membuat geger warga itu.
Ternyata, kejadian penemuan potongan kaki di pinggir sungai marak terjadi belakangan ini. Uniknya, potongan kaki yang ditemukan tersebut rata-rata merupakan sisa amputasi. Anehnya lagi, sisa kaki yang dibuang umumnya sebelah kiri.
Seperti hasil temuan Polda Jambi, September tahun lalu. Potongan kaki sebelah kiri ditemukan warga sekitar sungai Tabir, Merangin, Jambi, ternyata bukan korban pembunuhan atau mutilasi tapi sisa amputasi.
Ceritanya, pasien bernama Sopian, menebang kayu untuk membuka ladang. Nahas, kaki kirinya tertimpa kayu hingga remuk. Karena tak bisa ditangani, tim medis mengamputasi kaki lelaki tersebut.
Potongan kaki itu dibawa ke kampung korban untuk dimakamkan. Tapi karena menurut petunjuk orang pintar jika pemilik kaki masih hidup, maka benda itu tak boleh dikuburkan. Kuburan pun dibongkar lagi lalu dihanyutkan di sungai.
Kasus serupa juga pernah terjadi di Jakarta, media 2007 lalu. Sempat disangka korban mutilasi, ternyata kaki kiri yang ditemukan itu milik seorang pasien yang menderita sakit diabetes.
Si pemilik kaki bernama Karel, sudah lima tahun menderita diabetes. Karena kakinya terlanjur busuk, harus diamputasi. Setelah amputasi, potongan kaki dipercayakan pada putranya, untuk dimakamkan. Lantaran tak ada uang, potongan kaki itu dibungkus kain putih dan dibuang di tanah kosong.
Lalu, bagaimana penemuan potongan kaki kiri manusia dewasa yang membuat geger warga sekitar Sungai Titi Bobrok Medan?
Kanit Reskrim Polsek Medan Sunggal, Iptu Bambang, tidak menampik dugaan jika potongan kaki tersebut merupakan sisa amputasi. Dari bukti-bukti fisik, diketahui potongan kaki tersebut, besar kemungkinan itu adalah potongan kaki sisa amputasi.
"Ada luka yang cukup dalam pada kaki bagian dalam sampai menembus tulang. Sepertinya itu luka lama. Tapi ini menurut pendapat pribadi saya. Pastinya menunggu hasil identifikasi dari RS Adam Malik Medan," ujar Bambang kepada MedanBagus.Com, Senin (1/4/2013). [ded]
KOMENTAR ANDA