Bayern Munich menghadapi Juventus dalam perang antar dua budaya bermain sepakbola yang berbeda dalam Liga Champions Rabu dini hari nanti. Klub asal Jerman itu akan mengadopsi siasat serangan tajam melawan gaya bertahan yang sudah mendarah daging pada klub asal Italia itu.
Bayern yang diambang menjuarai Bundesliga yang ke-23 kalinya, menghancurkan Hamburg 9-2 Sabtu pekan lalu. Kemenangan ini membuat mereka telah mengoleksi 78 gol dengan hanya 13 kali kebobolan, di samping telah menjaringkan 18 gol di Liga Champions.
Juventus yang memimpin di puncak klasemen Serie A dengan sembilan poin, kemasukan 19 gol dalam 30 pertandingan yang sudah dijalaninya musim ini, dan hanya kebobolan empat gol di Liga Champions.
40 gol dari gol Bayern di liga domestik dicetak oleh Franck Ribery, Tony Kroos, Mario Mandzukic dan Thomas Mueller. Namun veteran berusia 34 tahun dari Peru, Claudio Pizarro, juga menunjukkan insting tajamnya saat membuat empat gol ke gawang Hamburg.
Yang bisa mengendalikan nafsu menciptakan gol para pemain klub Bavaria kemungkinan adalah barisan pertahanan Juventus yang dijaga Leonardo Bonucci, Andrea Barzagli dan Giorgio Chiellini, di samping kiper Gianluigi Buffon yang mampu menciptakan gol yang tentu saja dari tendangan bebas.
Juventus yakin kekuatan pertahanannya sama menawannya dengan yang pernah diperlihatkan pesaingnya AC Milan ketika dua kali memenangi juara Liga Champions pada 2003 dan 2007.
"Kami tak punya pemain-pemain seperti Alessandro Nesta, Paulo Maldini dan Fabio Cannavaro, mereka mustahil disamai. Kendati begitu, kami tidaklah terlalu buruk," kata Bonucci seperti dilaporkan AFP.
"Di bawah pelatih kami (Antonio Conte), kami telah mencapai kemajuan yang besar."
Klub Italia ini tengah mencoba melanjutkan kemajuan itu pada leg pertama perempatfinal Liga Champions Rabu dini hari nanti di kandang Bayern di Allianz Arena, sembari berharap bisa mengulang sukses Arsenal pada leg kedua babak 16 Besar yang menang mengejutkan 2-0 di Munich. Namun Bayern sudah lebih dulu menang 3-0 di London sehingga kemenangan Arsenal itu tak berarti apa-apa.
Bayern kini berada dalam misi merebut tropi Champions untuk keempat kalinya setelah kalah adu penalti dari Chelsea pada final tahun lalu.
"Saya masih mengingat pertandingan itu," kata bintang Bayern Bastian Schweinsteiger seperti dikutip AFP. "Panggung telah disiapkan untuk kami, dan kekalahan seharusnya tak terjadi. Anda mencoba mengakui kekalahan itu namun tidak mudah karena pertandingan itu begitu membekas di benak kami. Namun itu juga menjadi pendorong tambahan di musim ini.
"Selasa nanti akan menjadi pertarungan yang sangat, sangat sulit. Juventus adalah satu dari tim-tim terbaik Eropa, dan mereka tak terkalahkan di Liga Champions. Mereka cerdas sekali, kejam dan cerdik. Beri mereka satu peluang, maka mereka akan mencetak gol."
Juventus akan menantang raksasa Bavaria ini tanpa penyerang Sebastian Giovinco yang cedera pergelangan kaki saat Juve menjungkalkan Inter Milan 2-1 Sabtu pekan lalu.
"Di Italia kami berada di jalan yang benar (untuk sukses) namun kini kami harus memperlihatkan apa yang telah kami ciptakan di Eropa," kata Conte seperti dikutip AFP.
"Kami akan ke Munich tanpa rasa takut dan dengan kepercayaan diri yang tinggi. Kami akan berada di atas saat melawan si kuat Bayern, kami yakin dengan impian ini." [rob]
KOMENTAR ANDA