post image
KOMENTAR
Presiden SBY didesak membentuk tim independen untuk membongkar keterlibatan TNI maupun Polri dalam kasus penyerbuan LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Apalagi, kontestasi penyelidikan antara TNI, Polri, Komnas HAM menunjukkan kalau kasus penembakan terhadap empat napi tersebut sebagai persoalan serius.

Demikian dikatakan Ketua Setara Institute, Hendardi kepada Rakyat Merdeka Online, (Minggu, 31/3/2013).

"Selain serius,  kasus Cebongan menyangkut kepentingan banyak pihak. Lihat saja masing-masing institusi baik TNI, Polri dan Komnas HAM berebut mengendalikan penyelidikan," kata Hendardi.

Alhasil, menurut dia lagi, hasil penyelidikan  yang seharusnya pembuka tabir peristiwa,  justru akan berujung pada ketidakjelasan, sehingga kebenaran dan keadilan terabaikan.

Di sisi lain, dia menambahkan,  tidak  ada satu pun kejahatan yang diduga melibatkan personel TNI bisa tuntas diselidiki dan dipertanggungjawabkan ke pengadilan. Kasus penghilangan orang secara paksa,  dan kasus penculikan yang diduga dilakukan Tim Mawar dan lain-lain adalah  bukti bahwa anggota TNI immun dari jerat hukum. Juga menjadi tanda bahwa elit TNI masih meletakkan bahwa TNI lebih supreme dari warga yang  lain.

Untuk itu,  Hendardi meminta SBY  membuat terobosan dengan membentuk tim investigasi independen. Pembentukan tim tersebut penting dilakukan karena kasus Cebongan  berpotensi dibonsai oleh pihak-pihak tertentu sebagai kejahatan biasa.

"Publik tak percaya dengan hasil penyelidikan  yang dilakukan baik  TNI maupun Polri. Sebab, selama ini publik melihat kalau dua institusi itu bagian dari masalah," demikian Hendardi.[rmol/hta]

Polsek Hamparan Perak Tangkap Remaja Diduga Geng Motor

Sebelumnya

Anak Dan Ayah Keroyok Warga Hingga Tewas Di Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kriminal