Isu Kudeta yang dimaksudkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sempat membuat banyak pihak termasuk aparat keamanan (BIN, TNI dan polisi) panik, kecele dan garuk-garuk kepala terjawab sudah.
Usut punya usut, isu kudeta yang ditudingkan kepada Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) yang bagi-bagi sembako pada 25 Maret lalu, ternyata adalah rangkaian peristiwa internal PD hingga akhirnya SBY secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum PD pada KLB di Bali. Inilah dimaksud Kudeta SBY sesungguhnya. Sebuah rencana yang telah disusun jauh-jauh hari dan tersistematis oleh SBY untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan Anas Urbaningrum.
Demikian analisa pemerhati masalah sosial dan politik dari The Indonesian Reform Martimus Amin dalam rilis yang diterima Rakyat Merdeka Online , Sabtu (30/3/2013) malam.
"Seperti perkataaan yang sangat terkenal dari pemimpin kudeta dalam sejarah, yaitu Jenderal Soeharto kepada Presiden Sukarno dengan 'mikul Duwur mendem Jero', Presiden Gus Dur dengan 'becik ketitik olo ketoro' yang ditujukan kepada lawan-lawan politiknya. Tidak mau kalah SBY mengungkapkan hal tersebut dalam pidato penutupan di KLB 'saya akan melanjutkan program yunior saya Anas, dan saya mohon bimbingan kak Anas'," pungkasnya.
Lebih lanjut Martimus mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menghentikan kekonyolan dan kegilaan SBY.
Dengan guyon ia mengatakan bahwa saat ini SBY sudah sukses dengan misi kudetanya.
"Jadi, sebaiknya SBY fokus mengurus partai dan mundur dari jabatannya sebagai Presiden RI. Ini agar ia tidak menjilat pernyataannya sendiri sebagaimana ia pernah mengingatkan menteri-menterinya bekerja untuk kepentingan rakyat bukan sibuk mengurusi partainya." tandasnya. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA