post image
KOMENTAR
Kesultanan Langkat menganugerahi gelar adat kepada enam tokoh nasional dalam sebuah acara adat melayu yang pertama kali dilaksanakan sejak peristiwa revolusi sosial di masa Kesultanan Langkat, Sultan Mahmud tahun 1946 lalu.

Dalam keterangan pers yang diterima MedanBagus.Com, acara yang dihadiri dua ribuan masyararakat tersebut dilakukan di pelataran Masjid Azizi Tanjung Pura Langkat, Sabtu (30/3/2013).

Kegiatan pemberian gelar datuk yang telah dirancang sejak tahun 2008 tersebut, disematkan oleh Sultan Langkat, Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj pada enam tokoh daerah dan nasional.

Masing-masing adalah Bupati Kutai Timur, Isran Noor yang mendapat gelar Datuk Duta Diraja, Bupati Langkat, Ngogesa Sitepu (Datuk Setia Negeri), Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin (Datuk Mulia Perkasa).

Selain itu ahli hukum bisnis, Prof DR Mariam Darus Badrulzaman SH FCBA (bergelar Datuk Sri Cahaya Bestari), Mantan Walikota Medan, Kol (Purn) H Bahtiar Jafar (Datuk Johan Perkasa) dan terakhir putra bangsawasan Sunda yang menikahi putri Sultan Langkat, Mayjen (Purn) Barkah Tirtadiraja dengan gelar Datuk Indra Diraja.

Acara kerapatan adat itu diawali prosesi jalan kaki oleh Sultan Langkat, Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj dari Gedung Museum Langkat hingga menuju lokasi acara di pelataran Masjid Azizi Tanjung Pura Langkat.

Menurut Sultan Langkat, pemberian gelar adat kepada enam tokoh nasional itu dilambangkan sebagai bagian dari pengukuhan kedatukan atau kejuruan negeri Langkat, sekaligus pengukuhan Kepala Balai Adat dan Penghulu Adat.

"Pemberian anugerah gelar adat tersebut harus kita maknai guna membangun kembali adat dan budaya masyarakat Melayu khususnya Langkat yang berproses cukup panjang," kata Azwar.

Enam tokoh nasional yang menerima gelar Datuk oleh Kesultanan Langkat.
 
Melayu Bangkit
Tingginya animo masyarakat yang hadir dalam acara tersebut, menurut Azwar Azis merupakan pertanda jika etnis melayu yang ada di Kabupaten Langkat ini mulai bangkit.

"Namun sebagai anak melayu kami mengingatkan mari jaga adat melayu kita dan dilestarikan," harap mantan Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Provinsi Sumatera Utara ini.

Soal penganugerahan gelar adat kepada Bupati Langkat, Azwar Azis bilang karena keberhasilan Ngogesa Sitepu dalam memimpin daerah ini.

"Dia (Bupati) sudah bekerja membangun Langkat kita ini, saya akan pertanggungkawabkan ini," tegasnya.

Sedangkan, Bupati Langkat Ngogesa Sitepu menilai pemberian anugerah gelar adat adalah salah satu budaya yang nilainya cukup tinggi bagi daerah Langkat, dan untuk pertama kalinya bagi kerajaan atau kesultanan langkat, jadi perlu dilestarikan.

"Kita ketahui banyak sekarang yang ngaku-ngaku (Sultan Langkat), harapan saya yang hadir saat ini, jangan mau kita terpecah belah, kita ikuti aturan, ini penting bagi masyarakat melayu di Kabupaten Langkat," pungkas Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Langkat itu. [ded]

FOSAD Nilai Sejumlah Buku Kurikulum Sastra Tak pantas Dibaca Siswa Sekolah

Sebelumnya

Cagar Budaya Berupa Bangunan Jadi Andalan Pariwisata Kota Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Budaya