Tampaknya Korea Utara marah besar menyikapi apa yang disebutnya provokasi dari Amerika Serikat. Amarah itu muncul lantaran menerbangkan pesawat pengebom siluman B-2 dan B-52 di Semenanjung Korea dalam misi latihan bersama militer Korea Selatan. Baik B-2 maupun B-52 mampu membawa senjata nuklir.
Seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, dua pesawat siluman strategis terbang dari Pangkalan Angkatan Udara AS di Missouri untuk menjatuhkan bom kosong di kawasan lepas pantai pulau milik Korsel, Semenanjung Korea, sebelum kembali ke pangkalan asalnya dengan penerbangan 20.000 kilometer tanpa henti.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengeluarkan pernyataan resmi untuk siaga perang kepada rakyat dan militernya.
Petemuan darurat dengan para petinggi militernya dilakukan untuk menyusun rencana serangan bila dibutuhkan ke Korea Selatan, di mana AS memiliki basis pangkalan militer di sana.
''Segala persoalan yang berkenaan dengan Korea Utara dan Korea Selatan akan diselesaikan dengan perang,'' kata pemerintah Korea Utara dalam sebuah pernyataan khusus seperti dilansir kantor berita resmi KCNA, Sabtu (30/3/2013).
Korea Utara memberikan ancaman langsung terhadap Amerika Serikat dan menyatakan pihaknya tidak akan tanggung-tanggung berperang melawan negara yang pernah menjuluki mereka sebagai "poros setan" itu.
Korut mengancam melancarkan perang nuklir habis-habisan.
''Kami akan menargetkan dan meratakan pangkalan militer Amerika Serikat di Hawaii dan Guam dan juga pangkalan militer Amerika Serikat yang berbasis di Korea Selatan. Kantor kepresidenan Korea Selatan pun akan terbakar habis,'' ancamnya seperti dilaporkan KCNA.
Korea Selatan dan Amerika Serikat yang meningkatkan latihan militer bersama sejak 1 Maret lalu, dianggap Korea Utara sebagai bentuk provokasi perang. Termasuk, dengan cara mengerahkan pesawat pengebom siluman sebagai bentuk pamer kekuatan. [ans]
KOMENTAR ANDA