Salah satu pemicu tewasnya Kapolsek Dolok Pardamean-Simalungun, AKP Andar Siahaan lantaran ingin menangkap bandar judi di daerah itu. Untuk itu, Kapoldasu, Irjen Pol Drs Wisjnu selaku pimpinan tertinggi Polri di Sumut tidak menutup mata seputar maraknya praktik judi toto gelap (togel) di daerah ini.
''Kita masih ingat mantan Kapolri Sutanto. Saat menjabat Kapoldasu pun beberapa tahun silam para bandar judi tunggang langgang. Para bandar tak berani buka. Itu karena Sutanto tegas. Sangat berbeda dengan Kapolda kita sekarang. Entah apa yang dikerjakannya,'' sindir Albert Sitio, salah seorang tokoh adat di Simalungun kepada MedanBagus.Com beberapa saat lalu Sabtu (30/3/2013).
Menurut dia, agar cita-cita Kapolsek yang tewas karena ingin menangkap bandar judi togel itu tercapai, Poldasu harus meringkus tersangka bandar judi itu.
''Tidak itu saja, secara global, mestinya Poldasu bergerak untuk menutup seluruh praktik judi yang beroperasi di Sumut. Tapi apa yang terjadi, praktik judi bebas beroperasi. Kita merindukan sosok Sutanto memimpin korps kepolisian di Sumatera Utara,'' ujar Albert.
Mestinya, lanjut Albert, Mabes Polri sudah turun tangan mengevaluasi kinerja Kapoldasu, Irjen Pol Drs Wisjnu. Selanjutnya Kapoldasu mengevaluasi seluruh Kapolres di daerah ini karena praktik judi makin marak.
''Tapi kita khawatir, Mabes Polri sudah terima upeti dari petinggi Poldasu, dan petinggi di Poldasu sudah terima upeti dari petinggi di tiap Polres, dan tiap Polres sudah terima upeti dari tiap Polsek, begitulah seterusnya,'' selidik Albert. [ans]
KOMENTAR ANDA