post image
KOMENTAR
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak akan mengawasi jalannya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang berlangsung di Bali pada 30-31 Maret mendatang.

"Kita tidak akan melakukan pengawasan kongres. Itu domain politik," terang Jurubicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo di kantornya, Jakarta Kamis, (28/3/2013).

Terlepas dari semua itu, Johan menyarankan kepada masyarakat apabila mempunyai informasi terkait adanya praktek money politik dalam kongres yang rencananya sekaligus mencari pengganti Ketua Umum, Anas Urbaningrum itu agar dilaporkan ke KPK.

"Kalau ada masyarakat yang punya informasi mengenai gratifikasi dan penggunaaan uang negara untuk penyelenggara negara dalam kongres silakan dilaporkan," pinta Johan Budi.

Seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, praktek korupsi sempat terjadi di Kongres Demokrat di Bandung tahun 2010 lalu. Praktek itu bahkan sudah menjebloskan beberapa petinggi Demokrat. Mereka dijebloskan KPK ke penjara karena dinilai menggunakan uang negara.

Yulianis, bekas anak buah Muhammad Nazaruddin di Grup Permai, pernah memberi kesaksian. Ia membawa uang Rp 30 miliar dan 5 juta Dolar AS ke Kongres Partai Demokrat di Bandung. Uang itu dibawa dari Jakarta ke Bandung dengan menggunakan mobil boks, CRV, X-Trail, Fortuner, dan dikawal mobil polisi.

Menurut Nazaruddin, uang itu disimpan di Hotel Aston. Beberapa pemilik suara dari beberapa DPC Demokrat pun mendapat jatah. Di antara meraka ada yang mendapatkan 5.000 sampai dengan Rp 10.000 dolar AS. Uang itu diserahkan dengan menggunakan amplop.

Belakangan, Yulianis, yang mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, juga menguatkan dan menegaskan pernyataan sebelumnya Eddie Baskoro Yudhoyono juga menerima aliran dana di Kongres Demokrat.

Kata Yulianis, dalam persidangan kasus korupsi pengadaan laboratorium Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Kamis, (14/3/2103), Edhie Baskoro menerima 200 ribu dolar AS. Tapi, pernyataan itu sudah dibantah oleh Ibas, panggilan akrab Edhie Baskoro.[ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa