Pengeroyokan yang berujung tewasnya AKP Andar Yonas Siahaan, diduga terjadi setelah ia dan rombongannya diteriaki maling ternak oleh warga. Hal ini disampaikan seorang kerabatnya, Siringoringo ketika ditemui di rumah duka, di Jalan Pintu Air IV, Gg Kelapa, Simalingkar B, Medan.
"Informasi yang disampaikan kepada kami, sebelumnya mereka menangkap pemain judi, untuk pengembangan mereka menyisir ke kampung itu, ternyata diteriaki maling ternak, jadinya dikeroyok," kata Siringoringo kepada MedanBagus.Com, Kamis (28/3/2013).
Siringoringo menambahkan, bagian wajah korban terdapat luka yang sangat parah. Dari foto yang diterima redaksi MedanBagus.Com, wajah AKP Andar Yonas Siahaan nyaris tidak dikenali karena dipenuhi dengan luka lebam dan sayatan senjata tajam.
Pihak keluarga memilih untuk tidak membuka kain yang menutup bagian wajah jenazah yang terbujur kaku di dalam peti jenazah.
"Nggak tahan kami melihatnya (wajah-red), bang," ujar Siringoringo.
Pantauan di rumah duka, ratusan warga terus berdatangan untuk melayat. Puluhan perwira dari Polresta Medan dan Polda Sumut juga melayat ke rumah duka.
Diketahui, Kapolsek Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, AKP Andar Yonas Siahaan yang tewas setelah dikeroyok massa ketika melakukan penyisiran untuk menangkap pelaku judi di desa Butu Bayu Pane Raja, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun, tadi malam, Rabu (27/3/2013).
Ia meninggalkan seorang Istri Velegia Situmorang (45) dan 3 orang anaknya Stepanie Siahaan (21), Daniel BG Siahaan (16) serta seorang anak angkatnya Setia Lestari Lumban Gaol (17). [ded]
KOMENTAR ANDA