Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pudjonugroho menawarkan kerjasama pendidikan dengan guru Melayu Brunai yang tergabung dalam wadah Persatuan Guru-guru Melayu Brunai Darusaalam (PGGMB).Hal itu disampaikannya melalui Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Sekdaprovsu), Nurdin Lubis ketika menerima kunjungan silaturahmi PGGMB di ruang Beringin Lantai- 8 Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Selasa (26/3/2013).
"Kita selaku bangsa serumpun, tentu memiliki semangat yang kuat untuk memajukan sektor pendidikan, apakah melalui pertukaran tenaga pengajar, pelajar, beasiswa, penelitian pengembangan dan lainnya," kata Nurdin.
Kerja sama itu, kata dia, sangat penting dalam upaya kedua negara meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.
Sumut sendiri, tambah Nurdin, menggarisbawahi pentingnya kerja sama ini, mengingat Sumut saat ini menjadikan sektor pendidikan sebagai skala prioritas dalam program pembangunan. APBD, kata Nurdin, dialokasikan 20% untuk sektor pendidikan.
Anggaran itu, jelasnya, dialokasikan untuk kelengkapan sarana pembelajaran edukatif, peralatan teknologi informasi dan komunikasi, laboratorium bahasan, IPA, perpustakaan serta beasiswa bagi pelajar yang kurang mampu serta pemberdayaan pendidikan hingga ke anak-anak melalui program pendidikan anak usia dini (PAUD).
"Kemudian kualitas guru terus ditingkatkan, yakni dengan memfasilitasi mereka lulus jenjang pendidikan strata 1 atau sarjana. Kemudian para guru juga didorong untuk mengikuti program sertifikasi. Ada lagi program pelatihan dan peningkatan kualitas guru," ungkapnya lagi.
Diakui kehadiran guru-guru Melayu Brunai di Medan-Sumut, terlebih karena Medan menjadi tempat berlangsungnya Kongres Agung PGGMB dan berkenannya bersilaturahmi ke Pemprovsu, tentu memberi spirit baru bagi Sumut dalam membangun pendidikan.
"Harapan kita ke depan semoga hubungan yang baik seperti ini tetap terjaga dan ditingkatkan," ujarnya. [ans]
KOMENTAR ANDA