Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Komjen Pol Sutarman memimpin penyelidikan tragedi penembakan yang menewaskan empat orang di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) II B Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
"Kabareskrim langsung ke sana memimpin penyelidikan. Siapa pelakunya kita lihat dari hasil di tempat kejadian perkara (TKP)," kata Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna di Jakarta, Senin.
Mengenai dugaan adanya oknum TNI yang terlibat penembakan di Lapas Cebongan, Nanan mengatakan jangan hanya menduga-duga.
"Jangan beropini tapi dasar hukumnya harus ditegaskan," kata Nanan.
Prosedur hukum dan sistemnya harus jelas sesuai prosedur olah TKP dan sebagainya, agar tidak saling beropini dan menjadi ajang debat, katanya.
"Menyelidiki sesuai teori dan hukum lalu sidik dan temukan siapa pelakunya. Semua kejahatan pasti ada ketidaksempurnaan. Itu rumusnya penyidik, kalau kita tak pakai rumus itu pasti kita menyerah semua," kata Nanan.
Pada Sabtu, 23 Maret terjadi insiden penembakan di Lapas Cebongan yang menyebabkan empat tersangka kasus pembunuhan anggota TNI AD dari Kesatuan Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sersan Satu Heru Santoso (31) di Hugo`s Cafe Maguwoharjo.
Ribuan warga Kota Kupang Nusa Tenggara Timur memadati Bandara El Tari Kupang, Senin siang, untuk menyambut kedatangan dua dari empat jenazah korban penembakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dua jenazah yang dipulangkan pada siang itu, dengan menggunakan maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT 8692 itu, masing-masing Yohanes Yuan Mambait (38) dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33).
Hadir juga dalam penyambutan itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, Wakil Gubernur Esthon Foenay, Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Fransiskus Salem serta anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) provinsi kepulauan itu.
Isak tangis keluarga dan ribuan warga mengiringi dua jasad korban insiden penyerangan, yang dijemput dengan acara adat `Natoni` dan dilanjut dengan ibadah penyambutan dipimpin, Rd Leo Mali Pr, biarawan Katolik Keuskupan Agung Kupang.
Keluarga korban Adrianus Candra Galaja alias Dedi, Jhon Renggo Dekresano, mengatakan, jenazah Adrianus akan disemayamkan semalam di Kota Kupang dan akan diterbangkan Selasa (26/3) ke daerah asalnya Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, dari Bandara El Tari dengan tujuan Bandara Aroeboesman Kabupaten Ende.
"Kami sudah informasikan ke keluarga di Nangaroro, kalau jenazah Adrianus akan dikirim ke kampung halaman pada Selasa besok," katanya.
Regina Manbait, kerabat korban Yohanes Yuan Manbait hanya meminta aparat penegak hukum di negara ini, untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku penyerangan yang telah menghilangkan hilangnya empat nyawa asal Nusa Tenggara Timur.
"Kami hanya bisa berpasrah sembari berharap aparat penegak hukum di negeri ini untuk mengusut tuntas dan menghukum pelaku sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Sementara dua jenazah lainnya, masing-masing Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31) dan Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), baru akan tiba di Bandara El Tari Kupang, pada Senin (25/3) malam ini, dengan maskapai penerbangan Lion Air.
Empat jenazah korban insiden penyerangan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dibawa ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, melalui Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.
Empat korban insiden itu merupakan tersangka kasus pengeroyokan anggota Den Intel Kodam IV Diponegoro, Sertu Santosa. [rob]
KOMENTAR ANDA