Hari ini, Senin (25/3), Menteri Keuangan Agus Martowardojo dijadwalkan menjalani fit and propper test sebagai calon Gubernur Bank Indonesia.
Agus merupakan satu-satunya calon yang diusulkan Presiden SBY untuk menggantikan Darmin Nasution.
Pencalonan Agus ini sempat menuai kontroversi, sebab pada tahun 2008, Agus juga pernah ditolak DPR untuk menjadi Gubernur BI menggantikan Burhanuddin Abdullah. Pada tahun 2008, akhirnya Boediono yang menjadi gubernur BI.
Menurut Wakil Ketua Komisi XI, Harry Azhar Azis, ada persoalan dengan pengajuan Agus ini. Di antaranya terkait dengan dengan UU BI 23/1999, khusunya pasal 41 ayat 3.
Dalam pasal itu disebutkan jika calon gubernur tidak disetujui oleh DPR, presiden wajib mengajukan calon baru.
Sementara anggota Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, pengajuan Agus ini terasa janggal.
Agus, kata dia, diusulkan untuk pindah mengisi jabatan yang baru, padahal ia masih menjabat sebagai Menteri Keuangan, yang masa jabatannya baru akan habis pada 2014 mendatang, sesuai dengan masa berakhirnya era Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.
''Agus secara tiba-tiba dicalonkan sebagai Gubernur BI di tengah masa jabatannya yang kurang dari setahun lagi ini menimbulkan kecurigaan. Agus ini memang benar-benar dipromosikan atau disingkirkan,'' kata Maruarar seperti dilansir Rakyat Merdeka Online.
Belakangan, muncul kabar bahwa sebenarnya DPR dipastikan akan menolak lagi Agus.
Di saat yang sama, sebenarnya SBY pun menyiapkan calon yang sesungguhnya untuk menjadi gubernur BI. Artinya, niat SBY mengajukan Agus hanya akal-akalan semata. Sebab memang SBY menghendaki sosok lain yang jadi Gubernur BI.
Berdasarkan informasi yang beredar, jagoan SBY yang sebenarnya adalah Gita Wiryawan, yang sekarang menjabat Menteri Perdagangan.
Apalagi Gita pernah duduk di kursi Presiden Direktur JP Morgan Asia Pacific, dan Gita pun disebut-sebut sebagai sosok yang menjadi penjamin atas lolosnya putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, hingga bisa kuliah di Harvard University. [ans]
KOMENTAR ANDA