post image
KOMENTAR
Warga Pasar 10 Kebun, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, meradang ketakutan. Pasalnya, permukiman mereka diserang Orang Tak Dikenal (OTK), Sabtu (23/3/2013). Akibat penyerangan ini, 2 orang luka berat karena dibacok dan 2 rumah dirusak oleh OTK itu.


Diceritakan Heni Rita br Sagala (43), saat kejadian itu dirinya sednag asik duduk santai dengan suaminya, J Hutapea (38).

Saat sedang asik duduk, tiba-tiba mereka terganggu dengan kedatangan 50 orang OTK, yang datang dengan menunggangi 15 sepeda motor dan 2 mobil Avanza warna hitam dan biru, para pelaku itu turun serta mendatangi kedimanan, korban. Melihat para pelaku berjumlah banyak, sambungnya, suaminya J Hutapea pun memilih untuk kabur melewati dinding seng rumahnya.

''Saya dan suami saya lagi duduk-duduk dan terus ​kami lihat dari arah timur ada 2 kendaraan berlampu dan saat itu mau dilawan sama suami saya tapi saya larang karena pelaku bukan 2 sepeda motor tapi ada 15 kereta (sepedamotor) dan dua mobil. Pelaku biar tak kelihatan menyerang, mereka hidupkan 2 lampu sepeda motor saja sementara yang lain mati. Terus tak lama melihat itu suami saya langsung kabur dari seng kamar yang dijebolnya," kata ibu beranak empat ini, Minggu (14/3/2013) sore.

Tak lama, 3 pelaku turun dari sepeda motor dan mobil yang ditumpangi para pelaku dan masuk ke dalam rumah serta mengobrak-abrik rumah dan diduga hendak membunuh J Hutapea.

Tak mau rumah miliknya di rusak begitu saja, dengan separuh telanjang Heri Nita br Sagala pun memohon kepada para pelaku agar tak merusak rumah miliknya. Para pelaku pun membalikkan betor yang berada didalam rumah, serta 47 pelaku lagi mengepung kediaman korban.

"Sebelumnya, Jumat (22/3/2013) malam mereka juga sudah datang tapi karena suami saya tak ada mereka hanya merusak bagian depan rumah saya. Mereka datang lagi dan merusak rumah dan betor punya suami saya, Sabtu (malam minggu, red) karena suami saya sudah langsung kabur duluan," akunya.

Setelah beberapa jam tak menemukan J Hutapea, para pelaku kembali menuju kediaman Robert Manurung (65).

Sesampainya, di rumah Robert Manurung, para pelaku langsung mendobrak rumah korban. Karena sedang asik tertidur terkejut dan melihat siapa yang datang, seketika itu Robert Manurung tetap berada di dalam kamar. Namun, para pelaku tetap memaksa masuk, sembari pelaku menombak pintu kamar korban serta melayangkan clurit tingginya 1,5 meter ke pintu korban.

Saat itu korban terkena parang serta kepala sebelah kanan korban koyak dan tangan korban diparang. Puas dengan aksinya, para pelaku langsung kabur.

"Setelah itu mereka langsung kabur dan mereka juga merusak rumah tetangga kami itu," bebernya.

Tak sampai di situ, para pelaku kembali datang ke Kantor KTMLI (Kelompok Tani Maju Lestari Indonesia) dan para pelaku merubuhkan kantor tersebut serta pelaku membakar bendera BPRPI.

Tak lama, para buruh yang berada di sekitar memilih untuk kabur karena jumlah buruh tak mencukupi untuk melawan para pelaku itu.

Terlihat rumah kedua korban penuh dengan bekas tombakan maupun parang. Tak hanya itu para anak-anak kecil ketakutan dengan kejadian ini. Akibat dari kejadian ini 2 warga luka berat, serta keduanya dirawat di RSU Bandung di Jalan Ayahanda.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta KP3 Pelabuhan Belawan, AKP Yudi P SIK mengaku, pihaknya belum ada menerima laporan itu.

"Walau pun demikian, anggota kita perintahkan ke lokasi untuk mengecek dan memeriksa lokasi."

Ketua KTMNI, Edison SE (45) mengatakan, dirinya mencurigai kelompok Syarifudin dari kelompok AKTM (kelompok Tani yang belum terdaftar di Kalesman Kusbang) yang melakukan penyerangan. Walaupun begitu, tegasnya, mereka tidak ada menaruh dendam dan tetap memilih damai.

"Dua rekan kita sudah dirawat di RSU Bandung, Medan, karena mengalami luka serius. J Hutapea luka dikaki dan Robert Manurung luka bacok di sebelah kanan punggungnya," kata Edison.[ans]

Polsek Hamparan Perak Tangkap Remaja Diduga Geng Motor

Sebelumnya

Anak Dan Ayah Keroyok Warga Hingga Tewas Di Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kriminal