Ketua DPRD Kabupaten Mandailing Natal (Madina), As Imran Khaitamy Daulay, SH meminta semua pihak agar menahan diri untuk tidak tersulut emosi atau upaya memprovokasi dari pihak tertentu yang menginginkan instabilitas di daerah itu.
Imbauan ini disampaikan Ketua DPRD Madina, Imran Khaitamy Daulay menyusul terjadinya bentrokan antara ribuan warga dengan pihak kepolisian di jalan negara Lintas Sumatera di titik Desa Jambur Padang Matinggi, Panyabungan Utara, Madina Jumat (22/3/2013) kemarin.
Saat itu, ribuan warga melakukan pemblokiran jalan sebagai bentuk protes terhadap aksi polisi yang menangkap para penambang di bukit Sihayo Sambung.
Menurut Imran, kondisi Madina sampai Sabtu (23/3/2013) siang sudah berjalan kondusif. Hanya saja, jalan menuju lokasi yang diblokir warga, Desa Jambur Padang Matinggi masih belum bisa dilalui.
"Keadaan sudah kondusif. Namun kawasan di Jambur masih dihindari dari rute lintasan karena dikhawatirkan emosionalitas masyarakat belum terkendali 1oo persen," ujar Imran dalam perbincangan dengan MedanBagus.Com baru-baru ini.
Imran bilang, siang tadi pihaknya dan sejumlah tokoh masyarakat sudah meninjau lokasi untuk membantu terpeliharanya kondusifitas terkait akan melintasnya satuan polisi dari pemukiman penduduk dari kawasan tambang menuju Mapolres Tapsel.
"Yang ingin saya sampaikan bahwa tidak ada penangkapan terhadap masyarakat oleh pihak kepolisian," ujar Imran.
Terkait masalah rebutan lahan dengan PT Sorikmas Mining, DPRD Madina akan membahas permasalahan tersebut ke dalam rapat DRRD pada 1 April nanti, demikian Imrah. [ded]
KOMENTAR ANDA