Sedikitnya 5.000 aparat keamanan mengawal ketat pengukuhan Paus Fransiskus. Para petugas keamanan bakal disebar di sekitar lapangan Santo Peter, Vatikan. Pihak keamanan memastikan prosesi pengukuhan berjalan aman untuk pemimpin umat Katholik di seluruh dunia itu.
Seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, ratusan ribu orang sudah memadati Lapangan Santo Petrus. Bahkan diperkirakan akan ada sekitar 1,5 juta orang berkumpul di Vatikan.
Upacara pelantikan Paus Fransiskus bertepatan dengan perayaan hari Santo Yusuf, ayah Yesus. Hari itu juga bertepatan dengan Hari Ayah di Italia. Sejumlah kepala negara berada di Vatikan untuk mengikuti pelantikan paus.
Orang pertama yang sudah tiba di Vatikan adalah Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner yang tiba Senin (18/3). Selain itu, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Presiden Taiwan Ma Yingjeou, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, Presiden Brazil Dilma Rousseff, Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto akan hadir bersama dengan perwakilan tinggi dari negara-negara lainnya.
Pihak keamanan Vatikan hanya membuka beberapa pintu untuk keluar masuk Vatikan, hal ini sengaja dilakukan demi amannya proses upacara. Vatikan mengeluarkan 5.000 personel keamanan.
Upacara pelantikan akan dimulai saat Paus Fransiskus memberikan ceramah di hadapan massa di Lapangan Santo Petrus pukul 09.00 dan kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi makam St. Peter.
Saat dilantik, Paus Fransiskus akan mengenakan jubah dan cincin berlapis emas murni. Sesuai dengan gayanya yang sederhana, Fransiskus telah memilih jubah dan cincin yang sederhana. Cincin dan jubah kepausan itu akan dikenakan Paus selama perayaan pentahbisan.
Setelah upacara pelantikan, Fransiskus akan menyelesaikan masalah mengenai reformasi birokrasi dan melakukan pertemuan dengan para kardinal.
Sebelum dilantik, Paus akan menemui perwakilan pemuka agama Kristen, Islam, Yahudi, Buddha, Sikh dan Jain dari seluruh dunia. Setelah itu, Jumat (22/3), dia akan bertemu seluruh duta besar yang bertugas di Vatikan.
Sebelumnya, Paus Fransiskus menerima surat dari Presiden Kirchner yang menginginkan agar paus mau ikut campur tangan dalam sengketa kepulauan Falkland (Malvinas) dengan Inggris, dan membantu kedua negara terlibat dalam dialog.
“Saya meminta dia campur tangan untuk menghindari masalah-masalah yang dapat muncul dari militerisasi Inggris di selatan Atlantik,” ujar Kirchner kepada wartawan setelah pertemuan 15 menit dengan Paus, Senin (18/3). [ans]
KOMENTAR ANDA