Presiden SBY diyakini benar-benar tahu makna perang urat syaraf (psywar). Apalagi SBY berlatar belakang tentara yang pernah dididik strategi intel. Kini SBY menggunakan isu kudeta sebagian bagian dari perang urat syaraf itu.
''Psywar seperti busur melepas anak panahnya, bisa ke siapa saja,'' kata anggota Komisi I dari Fraksi Partai Hanura, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati beberapa saat lalu, Selasa (19/3).
Seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, Susaningtyas menilai kekhawatiran SBY atas upaya sekelompok orang yang mau mendongkelnya cukup berlebihan.
Sebab, kata Susaningtyas, yang juga pakar bidang intelijen itu, tidak mungkin saat ini ada kudeta dan sebenarnya SBY juga tahu hal ini.
SBY, lanjut Susaningtyas, tahu bahwa kudeta itu tidak mungkin terjadi, namun tetap melempar isu ke tengah publik. Tujuan SBY menunggu dan melihat reaksi-reaksi dari luar.
"Beliau pasti menunggu reaksi emosional pihak-pihak yang merasa terganggu dengan pernyataannya," selidik Nuning, panggilan akrab Susaningtyas.
Dalam pertemuan dengan 7 Jenderal di Istana Negara Rabu (13/3) lalu, sebagaimana disampaikan Jenderal Luhut Panjaitan usai pertemuan, Presiden SBY membahas banyak persolan, terutama terkait dengan gerakan sekelompok orang yang mau mengganggu stabilitas politik bahkan mau menggulingkan pemerintahan SBY-Boediono. [ans]
KOMENTAR ANDA