Panja Ekspor-Impor Komisi IV DPR RI itu mempertanyakan 40 kontainer bawang putih impor dari China tanpa menggunakan surat-surat sebelum dikirim dari pelabuhan Belawan Medan ke Tanjung Priok.
"Mereka belum mendapat izin pelepasan dari Badan Karantina Belawan ke Tanjung Priok. Tapi barang sudah dikirim," kata Romahurmuziy di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.
Dia menilai praktik seperti ini kemungkian bisa ditiru importir lain.
"Bila kejadian ini ditolelir dan ini akan ditiru oleh importir lainnya. Mengirim barang terlebih dulu, surat-surat menyusul," kata dia.
Romahurmuziy menenggarai ada permainan dari importir dengan pihak-pihak Belawan sehingga bisa dikirim.
"Tidak mungkin tidak ada permainan antara importir dengan pihak karantina karena tak mungkin ada pelepasan tanpa ada surat pelepasan. Harus dicari oknum di Belawan kenapa bisa dikirim ke Tanjung Priok sementara surat-suratnya menyusul," katanya.
Panitia Kerja Ekspor-Impor Komisi IV DPR RI menggelar inspeksi mendadak ke Depo Upaya Guna, Pintu I Pelabuhan Tanjung Priok, menyusul kelangkaan bawang putih.
Rombongan dipimpin Ketua Komisi IV DPR RI Romahurmuziy dan diikuti sejumlah anggota Panja seperti Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron, Anton Sihombing, Siswono Yudhohusodo (FPG), Sudin (FPDIP), dan Muradi (F Hanura). [rob]
KOMENTAR ANDA