Isu kudeta terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disarankan tak ditanggapi serius. Saran itu disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanudin.
"Berita kudeta itu sebelumnya ada di BlackBerry. Tapi, saya tidak yakin itu akan dilaksanakan. Itu hanya sebatas di BlackBerry saja sehingga menjadi pergunjingan. Jadi, setelah itu hilang saja," katanya kepada wartawan di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (18/3).
Dia menjelaskan, salah satu syarat terjadinya kudeta apabila dilakukan oleh pihak yang menguasai senjata.
"Selama tidak bersenjata atau cuma memakai teriak-teriak saja ya tentunya akan dilibas. Jadi, harus hati-hati dengan isu-isu kudeta itu. Dan, jangan terlalu dimainkan kecuali yang kudeta itu mereka yang bersenjata," ujarnya.
Karena itu, lanjut Hasanudin, masyarakat sipil mustahil melakukan kudeta terhadap presiden.
Untuk melengserkan Presiden SBY dari tampuk kepemimpinan, minimal harus ada 66 juta rakyat yang turun ke jalan karena pada Pemilu 2009 lalu, SBY mengaku didukung oleh sekitar 65 juta penduduk.
"Sipil itu agak sulit. Akan kalah dengan mereka yang bersenjata," katanya seperti dilansir Rakyat Merdeka Online. [ans]
KOMENTAR ANDA