Pengamat sosial dan politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Rafdinal, menganggap perempuan juga berhak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
"Ini bukan mencari pemimpin negara ataupun pemerintahan. Inikan sebuah organisasi, jadi nggak perlulah dipermasalahkan, selagi memang perempuan yang mencalonkan diri itu dianggap mampu," ujarnya kepada MedanBagus.Com, Minggu (17/3/2013).
Rafdinal menambahkan, tidak ada persoalan, perempuan menjadi pemimpin, walaupun ada perbedaan dalam ilmu fiqih islam dan perbedaan pandangan dari ulama tentang perempuan tidak boleh menjadi pemimpin selagi masih ada pemimpin dari kalangan laki-laki yang mampu.
"Kalau AD/ ART HMI membolehkan kenapa tidak," tandas Rafdinal.
Seperti diketahui, ada dua kandidat perempuan yang memperebutkan posisi sebagai Ketum PB HMI, yakni Ifda Hanum dan mantan Direktur Bakornas LAPMI serta mantan Ketua HMI Cabang Pontianak periode 2006-2007, Puan Rizki Wahyuni.
Hingga kini pendaftaran calon ketum masih terbuka. Sehingga, tidak menutup kemungkinan kandidat perempuan pun akan semakin bertambah. [ded]
KOMENTAR ANDA