post image
KOMENTAR
Pakar Komunikasi Politik Universitas Indonesia (UI), Effendi Ghazali menjelaskan untuk mengambil simpati kalangan pemuda dalam mendapatkan suara pada pemilu 2014 mendatang harus ditentukan pada kemasan iklan yang menarik. Lantaran, kalangan muda atau pemilih pemula sangat tertarik terhadap popularitas seseorang yang kerap muncul di media massa khususnya televisi.


"Pemilih pemula atau pemilih muda itu sangat tergantung pada kemasan iklan, seperti iklan-iklan di tengah kota dan televisi sehingga kalangan muda sangat tergoda untuk memilihnya. Seperti yang dilakukan pak Hary Tanoe Soedibyo yang mulai sering masuk iklan dan Prabowo Subianto," kata Effendi saat menjadi pemateri dalam Pelatihan Nasional Kominfo Pengurus Pusat Tunas Indonesia Raya (Tidar) di Hotel Ibis Arcadia, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3).

Akibat ingin mendapatkan suara dan dukungan dari kalangan muda, maka akhirnya para tokoh-tokoh politik saat ini lebih menjadi selebritis untuk bisa masuk TV dan iklan sehingga dapat dipilih oleh masyarakat pada saat pemilu yang akan datang.

"Begitu juga kebalikannya, bahwa para selebritis kini lebih mudah untuk masuk di dunia politik. Dan puncaknya itu pada pilkada jawa barat dimana para kandidatnya kebanyakan dari kalangan selebritis, seperti Dedi Yusuf, Dedy Mizwar, dan Rieke Diah Pitaloka," tuturnya seperti dilansir Rakyat Merdeka Online.

Tapi, menurut Effendi, dalam konteks menaikkan popularitas untuk supaya dipilih oleh kalangan muda maka lawan-lawan politik dari para tokoh tersebut juga sangat mudah merubah pandangan politik dan persepsi masyarakat khususnya kalangan muda dengan dibuat sinisme politik sebagai bagian dari komunikasi politik untuk menjatuhkan lawan politiknya melalui media sosial, talk show televisi dan radio serta media massa lainnya.

"Jadi, Kalau ingin menjual caleg atau pemimpin tertentu untuk supaya dipilih oleh kalangan muda adalah harus memunculkan karakter dari tokoh yang akan dipilih tersebut dan bukan figurisasi. Dan menurt saya itu karakter yang kuart dalam memimpin bangsa itu ya Jokowi. Karena dia punya karakter yang kuat," imbuhnya.[ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa