Karena tak menepati janji untuk mempersunting, W (18), warga Jalan Ayahanda, Medan Petisah, Akbar (19) harus berurusan dengan pihak kepolisian, Jumat (15/3/2013). Remaja yang baru lulus SMu itu diarak keluarga W ke mapolresta Medan.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan MedanBagus.Com, W yang kini tengah hamil tiga bulan mengaku telah setahun berpacaran dengan Akbar, warga Jalan Setia Budi Pasar VI, Medan.
"Setahun lalu kami kenalan karena merasa sudah ada kecocokan dan kami pun pacaran. Sudah sembilan bulan kami berpacaran," tutur W.
Gadis itu pun mengisahkan bagaimana dirinya diimingi janji akan dinikahi Akbar, setelah melakukan hubungan layaknya suami-istri.
"Diajaknya saya ke dalam penginapan di Simpang Selayang dan di sana diajaknya saya melakukan hubungan suami istri. Pertama saya tolak tapi katanya dia mau menikahi saya kalau saya hamil," ujar W.
Dari sana, ungkap W, hubungan keduanya semakin intim dan setiap ada waktu, Akbar selalu memanfaatkan waktu untuk menggauli W. Akibat pergaulan di luar nikah ini, akhirnya W pun hamil. Mengetahui kalau dirinya sudah berbadan dua, W pun melaporkannya kepada Akbar, namun, harapan W tak sesuia dengan kenyataan. Mendengar W yang tengah hamil, sikap dan perangai Akbar pun berubah 100 persen. Tak hanya itu, tak ada lagi kemesraan pada Akbar dan bahkan Akbar pun ringan tangan dan sering memukul, W.
"Saat saya bilang kalau saya hamil, dia langsung berubah dan bahkan dia mau main pukul sama saya. Padahal sejak pacaran uang saya sudah habis untuk Akbar," kata W dengan mata berkaca-kaca.
Karena terus didesak untuk bertanggung jawab, lanjut W, Akbar pun melarikan diri ke Jakarta untuk menghilangkan jejak. Tak hanya itu, bahkan Akbar pun tak mau menjawab telefon W. Putus asa dengan itu, W pun melaporkan kejadian yang dialaminya kepada kedua orang tuanya dan berangkat dari hal tersebut pencarian Akbar pun dilakukan, hingga akhirnya, W melakukan jebakan untuk memancing Akbar keluar dari persembunyiannya.
W dibantu salah seorang temannya, Widi, pun coba menghubungi Akbar dan mengaku sebagai anak orang kaya. "Saya bilang sama Akbar kalau saya dapat nomor Akbar dari temannya dan saya mengaku kalau saya itu anak orang kaya dan saya mau membelikan Akbar Hp dan sepatu," beber Widi saat berada di depan SPK Sat Reskrim Polresta Medan.
Ternyata jebakan itu berhasil dan Widi pun membuat janji untuk bertemu dengan Akbar di kawasan Sei Serayu.
Akbar yang termakan umpan pun sempat menghampiri Widi yang sudah menanti bersama orang tua W. Akbar pun diarak ke Mapolresta Medan untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya.
Amatan MedanBagus.com, di Polresta Medan, Akbar masih menjalani serangkain pemeriksaan di Ruang Unit PPA Polresta Medan. Laporan W pun diperkuat dengan adanya Visum dari rumah sakit. W menambahkan, kalau dirinya tak mau lagi menerima Akbar.
"Memang masih sayang saya tapi sakit hati saya sama Akbar dan orangtua saya sudah tak mau menerima Akbar lagi," pungkas W.[hta]
KOMENTAR ANDA